Mahasiswa yang Ditangkap saat Demo Hardiknas Positif Narkoba - Halaman all - Tribun-timur
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa yang ditangkap polisi saat menggelar aksi unjuk rasa Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Kota Makassar, dibebaskan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut, puluhan mahasiswa itu sengaja diamankan saat pembubaran demo berlangsung.
Selain itu, Ngajib mengatakan tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan saat pengamanan dilakukan.
"Kita hanya mengamankan, tidak ada yang dilakukan kekerasan," ujar Kombes Pol Mokhamad Ngajib
Ngajib menjelaskan, ada tiga lokasi demo hari buruh dan hardiknas yang terpaksa dibubarkan.
Yaitu di samping kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jl Pendidikan saat demo Hari Buruh dan di depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin (UINAM) serta Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Jl Sultan Alauddin.
Khusus di samping kampus UNM, pihaknya mengaku berusaha memadamkan ban yang dibakar di depan jalan masuk kampus.
"Kita berupaya mematikan ban yang dibakar, tapi sebelum itu seluruh lampu di jalan dan termasuk di UNM dimatikan. Itu yang menjadi kendala," ujar Ngajib.
Tidak hanya itu, Ngajib juga mengatakan anggota sempat mendapat lemparan batu dari dalam kampus.
"Anggota sempat diserang juga oleh mereka yang ada di dalam kampus UNM. Untuk itu kita melakukan pengamanan. Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak WR III," jelasnya.
Saat memasuki kampus UNM, lanjut Ngajib, total ada 23 mahasiswa yang diamankan.
"Ada 23 yang kita amankan. Barang bukti yang diamankan, ada bekas ban yang dibakar, bambu, batu," ungkap Ngajib.
23 mahasiswa itu, lanjut mantan Kapolrestabes Palembang ini, juga telah diserahkan ke pihak kampus.
"Saat mengamankan, kami lakukan pembinaan, arahan, supaya tidak mengulangi perbuatannya," ucap Ngajib
"Saat aksi agar bisa tertib dan aman. Setelah itu kita serahkan ke kampus untuk dilakukan pembinaan," sambungnya.
Lanjut saat demo Hardiknas, Ngajib menjelaskan secara keseluruhan pelaksanaan unjuk rasa berlangsung aman.
Hanya saja, ada dua kelompok mahasiswa yang tetap menutup jalan hingga malam hari di depan UINAM dan Unismuh.
"Saat Hardiknas, semuanya aman. Namun di beberapa tempat ada aksi yang menutup jalan dan melewati batas waktu," kata Ngajib.
"Ada dua tempat, di Alauddin dan Unismuh. Ini mengakibatkan jalan dari Gowa-makassar macet total. Setelah kita bubarkan, kita ke Unismuh," bebernya.
Saat membubarkan demo depan UINAM, ada puluhan mahasiswa yang diamankan.
Begitu juga di depan Unismuh. Bahkan kata Ngajib, anggota sempat dilempari dari dalam kampus.
"Lokasi Unismuh, juga melakukan bakar ban dan sempat melempar baru oleh mahasiswa dari dalam kampus. Dan kita menyisir ke dalam. Kita bersama staf dan pihak keamanan kampus. Ada 19 orang yang kita amankan di sini," ungkapnya.
Dari 19 orang yang diamankan, satu diantaranya kata dia, terbukti membawa senjata tajam jenis badik.
"Kemudian juga dari sekian mahasiswa yang diamankan, ada yang positif menggunakan narkoba sabu-sabu," sebutnya.
Di tempat yang sama, WR III UNM, Prof Andi Muhammad Idham, mengatakan pihaknya tidak melarang polis memasuki kampus.
"Di UNM terus terang, kami mengatakan tidak ada sebenarnya larangan pihak kepolisian masuk kampus jika ada hal-hal yang merusak. Tapi tentunya dengan melakukan koordinasi," terangnya.
Hal senada diungkapkan Komisi Disiplin Unismuh Makassar, Andika Rukman, mengaku menyerahkan sepenuhnya penanganan mahasiswa yang kedapatan membawa badik.
Menurutnya, perbuatan mahasiswa itu murni tindak pidana yang harus dilanjutkan ke ranah hukum.
"Kami telah melakukan berbagai langkah setelah mengetahui peristiwa ini, kami sampaikan, bagi mahasiswa yang terbukti silakan diproses," tegasnya.
Dari pembubaran di tiga lokasi demo itu, Polrestabes Makassar mengamankan total 54 mahasiswa.
Dua diantaranya yang terbukti mengonsumsi narkoba dan membawa badik diproses hukum lebih lanjut.
Khusus yang positif narkoba, kata Ngajib, pihaknya sudah mengusulkan untuk dilakukan rehabilitasi.
Sebelumnya diberitakan, Selain membubarkan demo depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), polisi juga membubarkan demo Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (2/5/2024) malam.
Pembubaran dilakukan oleh personel Samapta dan Jatanras Polrestabes Makassar, setelah mahasiswa berunjuk rasa hingga malam hari.
Polisi yang datang di lokasi, langsung meminta pendemo bubar hingga berlarian ke dalam kampus.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib yang memimpin anggotanya mengatakan, pembubaran dilakukan setelah pendemo tidak mengindahkan batas waktu unjuk rasa penutupan jalan yaitu pukul 18.00 Wita.
Menurut Ngajib, masyarakat pengendara sudah dibuat mengantre berjam-jam di jalanan akibat macet yang ditimbulkan.
"Ada dua titik (pembubaran), pertama di Alauddin kedua di depan Unismuh," kata Mokhamad Ngajib ditemui seusai pembubaran.
"Tadi sudah diperingatkan agar tertib tapi ternyata tidak mengindahkan malah tetap menutup jalan penuh bakar ban, dan melempar batu inilah kami melakukan penertiban," sambungnya.
Dalam pembubaran demo itu, total diperkirakan ada 52 mahasiswa yang diamankan.
Baik yang berunjuk rasa depan kampus UINAM maupun depan Unismuh.
"Ada beberapa yang kita amankan dari Unismuh ada 22 dan Alauddin sementara masih kita datakan," ujarnya.
Tidak hanya itu, hasil penggeladahan sementara anggota terhadap beberapa mahasiswa, didapati ada yang membawa senjata tajam.
Bahkan, kata Ngajib ada yang kedapatan membawa barang terlarang yang diduga narkotika.
"Hasil penggeledahan ada ditemukan dari tas salah satu membawa senjata tajam dan ada yang patut kita duga bawa narkoba," ungkapnya.
Pihaknya mengaku, akan memproses hukum mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana.
Untuk itu, mereka yang diamankan bakal menjalani pemeriksaan atau tes urine.
"Tindak lanjut kita akan lakukan pemeriksaan kalau memenuhi unsur tindak pidana kita lakukan tindakan tegas," jelas Ngajib.
Secara keseluruhan demo Hardiknas di Makassar, lanjut Ngajib sudah berlangsung kondusif pasca pembubaran di Unismuh dan UINAM.
"Semua aman kondusif, ini sudah melanggar dan meresahkan warga lainnya. Yang lain sudah tidak ada," jelasnya," tuturnya.(*)
Komentar
Posting Komentar