Oposisi Prancis Desak Macron Bertindak Usai Israel Jatuhkan 907 Kg Bom ke Kamp Pengungsi Palestina di Rafah - Liputan 6

 


Oposisi Prancis Desak Macron Bertindak Usai Israel Jatuhkan 907 Kg Bom ke Kamp Pengungsi Palestina di Rafah

Liputan6.com, Paris - Politikus Prancis mendesak pemerintah mengambil tindakan atas pengeboman Israel terhadap kamp pengungsi di Kota Rafah, Gaza Selatan, pada hari Minggu (26/5/2024).

Pasca serangan, gambar-gambar dari kamp pengungsi tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, mendorong politikus oposisi Prancis mengungkapkan kemarahan mereka dengan mengkritik pemerintah Israel.

Jean-Luc Melenchon, mantan wakil Majelis Nasional Perancis, menggambarkan kejadian di Rafah sebagai sesuatu yang "mengerikan".

"Pembantaian keji terhadap (orang-orang) di tenda-tenda di kamp pengungsi di Gaza melambangkan tindakan para penjahat perang dan pemimpin mereka," kata Melenchon seperti dilansir kantor berita , Senin (27/5).

Dia menyerukan agar segala bentuk tekanan diterapkan kepada Israel untuk mengakhiri "kengerian" ini, mendesak Prancis mengakhiri kolaborasinya dengan pemerintah Israel, memberlakukan embargo ekspor senjata, dan mengakui Negara Palestina.

Melenchon menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron "tidak berbuat apa-apa" terkait tragedi di Jalur Gaza.

2 dari 2 halaman
<p>Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina mengatakan pada 9 Mei 2024 sekitar 80.000 orang meninggalkan Rafah dalam tiga hari sejak Israel mengintensifkan operasi militer di kota Gaza selatan. (Foto: AFP)</p>

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya