Perjuangan Kuli Angkut di Kudus Menabung 24 Tahun untuk Naik Haji - BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Perjuangan Kuli Angkut di Kudus Menabung 24 Tahun untuk Naik Haji - BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Perjuangan Kuli Angkut di Kudus Menabung 24 Tahun untuk Naik Haji

Kudus, Beritasatu.com - Setelah menabung dalam kaleng selama 24 tahun, seorang kuli angkut di Kudus, Jawa Tengah, akhirnya dapat menunaikan rukun Islam kelima bersama istrinya. Celengan kaleng bekas makanan menjadi saksi jerih payah Iskan Engsan Toyib, warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, dalam mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk naik haji.

ADVERTISEMENT

Iskan Engsan Toyib (61) telah memikul genting, batu bata, kayu, dan beragam permintaan tetangganya sejak usia belia hingga paruh baya. Ia masih tak menyangka dari pekerjaan sebagai kuli angkut, dirinya dan istri, Muntamah Rukan Yasminin (66) akan segera menunaikan ibadah haji. Mata berkaca-kaca penuh kebahagiaan selalu mengiringi setiap persiapan yang mereka lakukan, termasuk menyiapkan baju ihram dan perlengkapan haji dalam koper.

Bagi sebagian orang, kisah Iskan mungkin sulit dipercaya. Ternyata, ia menyisihkan uangnya sejak 2001 dari hasil menabung di kaleng bekas makanan, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 50.000. Sedikit demi sedikit, hingga pada 2012, Iskan berhasil mengumpulkan Rp 50 juta untuk mendaftar haji bersama istrinya.

"Waktu itu saya mulai menabung tidak di bank, tetapi di kaleng-kaleng biskuit yang dilubangi, mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Saat itu belum ada uang ratusan ribu. Menabung-menabung karena saya ingin maju dalam usaha saya, akhirnya pada 2012 bisa daftar haji," kata Iskan saat ditemui Beritasatu.com di rumahnya pada Sabtu (25/5/2024).

Menabung di kaleng tidak berhenti pada 2012 meski sudah mendaftar haji. Hingga 2024, selama 24 tahun, Iskan masih rajin menabung di kaleng bekas makanan untuk menyiapkan pelunasan biaya haji dan kebutuhan lainnya dari penghasilan sebagai kuli angkut dan bantuan dari pikap tua miliknya.

Iskan menceritakan sejak belia ia bekerja sebagai kuli angkut untuk tetangganya. Keinginan untuk menunaikan ibadah haji semakin bulat, dan ia konsisten menabung di kaleng sejak 2001 setelah berhasil membeli mobil pikap tua. Meski penghasilannya tidak menentu, doa setiap salat lima waktunya akhirnya dikabulkan, sehingga ia bisa naik haji bersama istri serta menghajikan anaknya yang sudah meninggal.

"Susah memang, ingin sukses itu berat sekali, tetapi kita tidak boleh menyerah. Kita harus bangkit, kerja keras, dan berusaha hidup lebih baik. Saya berharap, dengan usaha ini, saya bisa sukses naik haji bersama istri dan anak saya yang sudah almarhum melalui badal haji. Inilah hasil yang kami nikmati," tandasnya.

Rencananya, Iskan dan Muntamah akan berangkat haji pada kelompok terbang (kloter) 68 yang dijadwalkan berangkat dari Kudus pada 29 Mei 2024 melalui embarkasi Solo.

Semangat dan jerih payah Iskan, sang kuli angkut yang berhasil naik haji, menjadi contoh bahwa tidak ada yang tidak mungkin dengan usaha keras dan doa. Iskan menjadi salah satu dari 1.395 calon jemaah haji asal Kudus yang tergabung dalam kloter 68, 69, 70, 71, dan kloter 72.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages