Siaga Tsunami, 2 Pulau di Sitaro Dikosongkan Imbas Erupsi Gunung Ruang - inews

 

Siaga Tsunami, 2 Pulau di Sitaro Dikosongkan Imbas Erupsi Gunung Ruang - Bagian all

JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat untuk mengosongkan daerah dalam radius 7 Km dari puncak Gunung Ruang yang kembali erupsi dahsyat, Selasa (30/4/2024) dini hari.

Tindakan ini mengantisipasi potensi tsunami seiring meningkatnya status Gunung Ruang menjadi Level IV atau Awas.

Kedua pulau yang direkomendasikan untuk dikosongkan yakni Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sebagai konsekuensi dan implikasi dari kenaikan status Gunung Ruang, ada kawasan-kawasan yang harus dikosongkan. Artinya, kata dia tidak boleh ada aktivitas masyarakat.

"Diimbau seluruh masyarakat di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang untuk menghindari kawasan pesisir sampai kemudian kondisi benar benar kita nyatakan aman. Ini untuk mewaspadai sekiranya terjadi tsunami sebagaimana pernah terjadi pada Tahun 1871," katanya saat Konferensi Pers melalui Zoom, Selasa (30/4/2024).

Dia mengungkapkan, sebanyak 11.000 -12.000 jiwa yang tinggal di kedua pulau itu akan dievakuasi ke tempat aman.

"BNPB sudah mengestimasi populasi penduduk yang harus kita evakuasi itu lebih kurang 11.000 hingga 12.000 jiwa," ujar Abdul.

Dia menjelaskan, hasil evaluasi kenaikan status Gunung Ruang Level IV ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana jarak radius aman dari puncak Gunung Ruang kini 7 Km.

"Jadi melihat dari dampak erupsi yang terjadi dini hari hingga pagi hari tadi, itu berbeda dengan erupsi dua minggu yang lalu. Kalau erupsi dua minggu lalu itu harus dikosongkan radius 6 Km, maka per hari itu harus dikosongkan 7 Km," ucapnya.

Menurutnya, erupsi Gunung Ruang kali ini menjadi atensi khusus BNPB karena karakter erupsi yang terjadi dini hari tadi, sudah sangat banyak material vulkanik yang langsung masuk ke badan laut.

"Sehingga kita khawatirkan karena mengingat ada historis sejarah tahun 1871 bahwa sebagian material vulkanik ini mampu untuk membangkitkan tsunami yang cukup signifikan," katanya.

BMKG Pantau Tinggi Muka Air Laut

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara intensif memonitor muka laut.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dan deteksi dini tsunami pascaerupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Selasa (30/4/2024).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dalam melakukan fungsi operasional memonitor muka air laut, BMKG menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang.

Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya