Wali Murid Korban Kecelakaan Bus: Info Awal Perpisahan di Depok, kok Dibawa ke Bandung
Depok, Beritasatu.com - Salah seorang wali murid terkejut sekaligus kecewa dengan keputusan akhir SMK Lingga Kencana Depok yang memutuskan acara perpisahan di Bandung. Padahal, info awal perpisahan siswa akan dilakukan di Depok.
"Infonya perpisahan dan pelantikan (wisuda) di Depok, kok dibawa ke sana (Bandung)? Ok kita nurut semua, tetapi saya titip, saya ini guru, jadi saya tahu prosedur kayak apa," ungkap Riris, wali murid Muhammad Amiluddin korban luka kecelakan bus saat mendatangi SMK Lingga Kencana di Depok seperti dalam video yang beredar di media sosial, dipantau Beritasatu.com, Selasa (14/5/2204).
Dengan emosi, Riris mengaku kecewa terhadap pihak sekolah karena SMK Lingga Kencana membuat acara perpisahan di luar kota. "Kecewa, mengapa datang ke sana," kata dia.
Riris menceritakan rapat bersama pihak sekolah membahas acara perpisahan siswa SMK Lingga Kencana yang berlangsung Senin (6/5/2024). Saat itu, kepala sekolah berjanji akan mempersiapkan acara perpisahan dengan matang. Pihaknya mengaku sempat memperingatkan sekolah agar mempersiapkan kendaraan dengan baik.
"Saya kecewa, karena waktu rapat tanggal 6 (Mei) saya bilang sama kepala sekolah 'saya orang tua asuh Amiludin, karena 1 bulan lalu SMP Perjuangan kecelakaan di Bali, saya minta tolong ya pak, tolong itu bus diperiksa atau diservis yang benar," kata Riris.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana Depok, Saroji mengungkapkan biaya study tour yang ditetapkan untuk para murid sebesar Rp 800.000 per siswa. Hal itu termasuk biaya sewa bus dari Depok ke Bandung pulang pergi dan keperluan lainnya.
Ia menegaskan kegiatan perpisahan ke luar kota telah disetujui wali murid. “Sebelum melaksanakan perpisahan, kami melakukan rapat dengan wali murid dan mendapatkan persetujuan mereka. Ini adalah keputusan yang telah disepakati bersama,” ujar Saroji saat ditemui di SMK Lingga Kencana, Depok, Senin (13/5/2024).
Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Bandung menuju Subang. Ketika melintasi jalan menurun, tiba-tiba bus oleng ke kanan menyeberangi jalur berlawanan dan menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nomor polisi D 1455 VCD. Setelah menabrak kendaraan di jalur berlawanan, bus terguling dengan ban kiri di atas dan menyebabkan tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan juga tertabrak.
Dalam peristiwa itu, bus membawa murid kelas 12 dan guru SMK Lingga Kencana. Bus tersebut mengangkut 60 penumpang beserta sopir, terdiri dari 53 siswa, tiga guru, dan empat awak kendaraan.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aznal, menyampaikan bus tersebut tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala yang telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar