Belajar dari Kecelakaan Maut Pajero Tabrak Truk, Wajib Pakai Seatbelt
Kecelakaan maut terjadi di Tol Batang-Semarang, kemarin pagi. Mitsubishi Pajero Sport menabrak truk mogok, akibatnya empat orang meninggal dunia.
Kecelakaan yang terjadi di KM 405, wilayah Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, itu melibatkan Pajero Sport berpelat AG 1691 AF dan truk. Akibat insiden tersebut, empat orang yang merupakan penumpang Pajero Sport meninggal dunia.
Warga sekitar, Supriyanto, mengungkapkan suara akibat benturan mobil yang menabrak truk sangat keras.
"Dengar ada suara benturan keras, saya keluar rumah dan lihat mobil Pajero hitam sudah ringsek. Di jalan ada dua korban yang terlempar, dan ada korban yang terjepit (di dalam mobil)," kata Supriyanto dikutip detikJateng.
"Di situ ada truk mogok sudah dua hari dan dari arah barat mobil Pajero ngebut kencang dan nabrak truk yang parkir itu (dari belakang)," imbuh dia.
Belajar dari kecelakaan maut yang sampai membuat penumpang terlempar keluar mobil, penting agar semua penumpang di dalam mobil menggunakan sabuk keselamatan atau seatbelt. Dengan menggunakan seatbelt, ketika terjadi kecelakaan atau bahkan mobil terguling, badan kita tidak akan terlempar ke sana ke mari.
Sayangnya, menurut Instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, masih banyak pengguna kendaraan yang menyepelekan penggunaan sabuk keselamatan. Terlebih, aturan saat ini hanya mewajibkan penggunaan sabuk pengaman untuk sopir dan penumpang depan.
"Karena base in Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang sudah sejak 2009 tanpa revisi. Ini data dan faktanya jelas penggunaan sabuk pengaman dengan baik dan benar mampu mengurangi risiko ketika terjadi crash," kata Reza kepada detikOto, Minggu (23/6/2024).
Reza juga meminta pengelola jalan tol untuk melakukan kampanye keselamatan penggunaan sabuk pengaman untuk semua penumpang. Paling tidak, semua penumpang wajib pakai seatbelt di jalan tol, ketika mobil cenderung dipacu hingga kecepatan tinggi.
"Jadi ini mungkin kampanye simple, saat masuk tol ada perintah penggunaan safety belt karena bahaya dari tingginya kecepatan di jalan ini. Tapi diperjelas statement-nya: 'Gunakan sabuk pengaman untuk seluruh penumpang' gitu misalnya. Termasuk untuk anak harus ada edukasi yang baik, gunakan car booster atau kursi anak. Minimal hanya ketika di jalan tol. Kalau penumpangnya nggak mau ya wajib bagi pengemudi mengendalikan kecepatan sesuai rambu karena ada risiko penumpangnya cedera parah jika terjadi crash," jelas Reza.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar