ICC Keluarkan Perintah Penangkapan Eks Menhan-Jenderal Rusia
-
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu dan jenderal militer terkemuka Rusia Valery Gerasimov atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan selama invasi ke Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (26/6/2024), hal itu menambah jumlah surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC terhadap tersangka-tersangka pejabat senior Rusia menjadi sedikitnya delapan surat perintah penangkapan sejak Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Terdapat nama Presiden Vladimir Putin dalam daftar pejabat senior Rusia yang masuk daftar perintah penangkapan ICC tersebut. Perintah penangkapan yang dirilis ICC untuk Putin itu terkait dakwaan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat perintah penangkapan untuk Shoigu yang sebelumnya menjabat Menhan Rusia dan Gerasimov yang menjabat Kepala Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Rusia dirilis oleh ICC yang berkantor di Den Haag, Belanda, pada Selasa (25/6) waktu setempat.
Dijelaskan oleh ICC bahwa Shoigu dan Gerasimov diduga telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan karena mengarahkan serangan-serangan terhadap warga sipil dan objek-objek sipil di wilayah Ukraina.
Para hakim ICC, sebut ICC dalam pernyataannya, menemukan adanya "alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa kedua tersangka bertanggung jawab atas serangan-serangan rudal yang dilancarkan oleh Angkatan Bersenjata Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina" antara 10 Oktober 2022 hingga 9 Maret 2023.
Langkah ICC itu disambut baik oleh Kyiv, namun dianggap tidak ada artinya secara hukum oleh Moskow.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Pejalan Kaki Nyaris Dihantam Bom Rusia di Kharkiv':
Rusia yang bukan anggota ICC, telah berulang kali menyebut infrastruktut energi Ukraina adalah target militer yang sah dan membantah pihaknya menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil.
Ukraina juga bukan anggota ICC, namun telah memberikan yurisdiksi kepada ICC untuk mengadili kejahatan yang dilakukan di wilayahnya sejak November 2023.
Otoritas Kyiv memuji langkah ICC merilis surat perintah penangkapan untuk para pejabat senior Moskow.
"Setiap penjahat yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ini harus mengetahui bahwa keadilan akan ditegakkan. Dan kami berharap melihat mereka berada di balik jeruji besi," tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sementara Dewan Keamanan Rusia menyebut langkah ICC itu sebagai bagian dari perang hybrid negara-negara Barat melawan Moskow.
"Ini hanya sekadar angin sepoi-sepoi, karena yurisdikdi ICC tidak mencakup Rusia, dan hal ini dilakukan sebagai bagian dari perang hybrid Barat melawan negara kita," sebut Dewan Keamanan Rusia dalam pernyataannya seperti dilaporkan kantor berita TASS.
(nvc/ita)
Komentar
Posting Komentar