Indonesia-Swiss Perpanjang Kerja Sama untuk Tingkatkan Manfaat bagi Pekerja dan Pengusaha, Sekjen Kemnaker RI: Untuk Tujuan Baru
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Anwar Sanusi bertemu Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss, Boris Zürcher, di Jenewa.
Sumber :
Biro Humas Kemnaker
Sekjen Kemnaker RI Anwar Sanusi bertemu Sekretaris Negara Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss, Boris Zürcher, membahas kerja sama ketenagakerjaan.
Jumat, 7 Juni 2024 - 18:23 WIB
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia dan Swiss melalui Kementeriana Ketenagakerjaan masing-masing berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan.
Kerja sama bilateral tersebut harapannya memberikan banyak manfaat bagi pekerja dan pengusaha di kedua negara.
Pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Anwar Sanusi, dan Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss, Boris Zürcher, di Jenewa menghasilkan sejumlah kesepakatan penting.
Sekjen Anwar Sanusi menyatakan, salah satu fokus utama adalah membahas isu Transisi Adil (Just Transition) untuk memastikan pekerja dan pengusaha tidak terdampak negatif oleh perubahan ekonomi.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference, Jenewa, Kamis (6/6/2024).
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung transisi ekonomi yang adil dan berkelanjutan, sambil meminimalkan dampak negatif pada pekerja dan pengusaha," katanya.
Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja berkelanjutan, perlindungan sosial yang lebih baik, dan lingkungan bisnis yang sehat.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas persiapan untuk pertemuan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group/JWG) Indonesia-Swiss yang akan diadakan di Labuan Bajo, Indonesia, pada November 2024.
JWG adalah dialog antara Indonesia dan Swiss yang diadakan setiap tahun dan melibatkan unsur tripartit (pekerja, pengusaha, dan pemerintah) masing-masing negara.
"Pertemuan ini penting untuk meninjau kemajuan dan menetapkan tujuan baru dalam kerja sama kita," tambah Anwar.
Poin penting lainnya adalah perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Swiss. MoU ini telah menjadi kerangka kerja yang penting untuk berbagai inisiatif bersama.
"Dengan memperpanjang MoU, kita dapat terus membangun capaian yang sudah ada dan mengeksplorasi area kerja sama baru yang menguntungkan kedua negara," kata Prof. Sanusi.
Program kerja sama pengembangan Better Work dari ILO yang telah meningkatkan kondisi kerja di Indonesia juga mendapat sorotan dalam pertemuan ini.
"Program Better Work ILO telah membawa dampak positif yang signifikan bagi kondisi kerja di Indonesia. Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama dari pihak Swiss," kata Anwar.
Pertemuan juga membahas Perjanjian Pertukaran Tenaga Kerja Muda (AEYP) untuk meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss. "Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss melalui dialog konstruktif dan kerja sama yang erat," tutup Anwar. (rpi)
Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Paniradya Kaistimewan terus berupaya mendukung pengembangan konsep smart city di daerah ini.
Tak hanya 64 pengacara yang bakal membela Pegi Setiawan alias Perong di dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Namun, pensiunan polisi juga ikut ke kubuh Pegi
Partai Gerindra resmi mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024.
Seorang pria berinisial OS (45) tega rudapaksa anak tirinya selama bertahun-tahun, sejak korban masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga SMP di Mataram.
Komentar
Posting Komentar