Intip Garasi Camat Sukolilo Pati yang Bantah Wilayahnya Tempat Penadah Mobil Bodong
-
Camat Sukolilo Andrik Sulaksono membantah jika daerahnya merupakan kampung bandit penadah mobil bodong. Andrik bilang hal tersebut hanyalah penggiringan opini dari netizen, imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan pemilik rental mobil dari Jakarta yang dikira warga adalah maling. Bicara sisi otomotif, ini isi garasi Andrik.
Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andrik punya total harta kekayaan senilai Rp 178.723.083. Harta tersebut dilaporkan periode 15 Desember 2023/Khusus - Awal Menjabat, dengan jabatan sebagai Camat Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Dari total harta kekayaan tersebut, sekitar Rp 6.000.000 merupakan harta bergerak lainnya, kemudian kas dan setara kas senilai Rp 73.723.083. Sementara untuk harta alat transportasi dan mesin, nilainya adalah Rp 99.000.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrik memiliki satu mobil dan dua motor di garasinya. Rinciannya, satu unit Daihatsu Xenia tahun 2010, hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 80.000.000, kemudian motor Honda BeAT tahun 2020, hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 10.000.000, dan terakhir Honda Vario tahun 2015, hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 9.000.000.
Diberitakan sebelumnya, pascapengeroyokan rombongan rental asal Jakarta yang dikira maling, kini wilayah Sukolilo, Pati, ramai dicap sebagai kampung bandit penadah mobil bodong. Tudingan itu ramai disampaikan di media sosial. Camat Sukolilo Andrik Sulaksono pun memberikan penjelasan.
"Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya," kata Andrik ditemui di kantor camat, Selasa (11/6), seperti dikutip dari detikJateng.
Menurutnya, hal tersebut karena opini netizen saja imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental dari Jakarta yang dikira warga adalah maling. "Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko," jelasnya.
Andrik mengatakan pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa hingga tokoh masyarakat untuk tindak lanjut kejadian pascapengeroyokan dan tawuran antara pemuda di wilayahnya.
Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengajak masyarakat supaya tidak main hakim sendiri. Jika ada permasalahan agar melaporkan kepada pemerintah setempat atau langsung dengan kepolisian.
"Untuk menindaklanjuti beberapa hari terakhir ini istilah yang terjadi di Sukolilo jadi untuk melakukan langkah kepala desa kita kumpulkan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dengan maksud di tingkat desa juga dilakukan seperti itu (langkah keamanan ketertiban di desa)," jelas Andrik.
"Jadi di dalam lingkup desa ada komunikasi dengan tokoh-tokoh, kita libatkan semua termasuk sekolah, jika anak-anak membuat permasalahan, silakan dikoordinasikan dengan kami, ketika ada informasi jajaran kami selalu sigap untuk menyelesaikan permasalahan seperti itu," dia melanjutkan.
Andrik mengatakan kondisi di wilayahnya berangsur kondusif imbas adanya dua kejadian kericuhan beruntun. Pertama adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental mobil dari Jakarta yang dikira maling. Akibat kejadian itu satu korban berinisial BH meninggal dunia.
Polisi juga telah menetapkan tiga tersangka kasus tewasnya bos rental itu. Ketiga tersangka EN (51), BC (37), dan AG (35).
Sedangkan kasus kedua adanya tawuran antara pemuda yang terjadi pada Sabtu (8/6) dini hari. Akibatnya satu korban WG (21) meninggal dunia. Polisi telah menetapkan tersangka sebanyak tujuh orang.
"Kalau kondisi kantimbas di Sukolilo saat ini berjalan kondusif apa yang disampaikan kepala desa di Sukolilo mereka menyampaikan situasi di Desa kondusif dan aman termasuk di Sumbersoko kita juga komunikasi dengan pemerintah desa situasi kondusif normal seperti biasanya," ungkap dia.
Simak Video "Viral Kades di Pati Marahi Sejumlah Pemuda di Depan Mayat Tergeletak"
(lua/riar)
Komentar
Posting Komentar