Diposting oleh
Gudang Informasi
pada tanggal
Amerika Serikat
Dunia Internasional
Joe Biden
Media China
Pilihan Featured
Rusia
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
KILAS INTERNASIONAL
Jumat, 21 Jun 2024 07:14 WIB
Israel vs Hizbullah di Lebanon yang makin tegang sampai Kanada tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris menjadi sorotan berita internasional. (REUTERS/Gil Eliyahu)
--
Agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina meluas hingga membuat Hizbullah yang menguasai wilayah perbatasan Lebanon ikut menegang terhadap Tel Aviv.
Kanada menetapkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai teroris hingga polemik politik Filipina usai Sarah Duterte keluar kabinet juga menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional:
Kementerian Luar Negeri (Kemlu)akan mengevakuasi warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon saat perang antara pasukan Israel dengan milisi proksi Iran, Hizbullah.
"Langkah-langkah evakuasi akan segera kita lakukan, apakah itu lokal menuju lokasi yang lebih aman atau ke Indonesia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha saat ditemui di Kota Yogyakarta, DIY, Kamis (20/6).
Sesuai rencana kontijensi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut menetapkan Lebanon Selatan sebagai wilayah kategori Siaga 1 dan wilayah Lebanon lainnya termasuk Beirut masuk Siaga 2.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam Siprus bisa menjadi target serangan pasukannya jika Israel benar-benar menyerang Lebanon.
Dalam pidatonya di televisi propaganda Hizbullah, Nasrallah menuduh Siprus terus membantu Israel dengan mengizinkan Tel Aviv menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer.
"Pemerintah Siprus harus diperingatkan bahwa membuka bandara dan pangkalan Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus telah menjadi bagian dari perang dan kelompok perlawanan (Hizbullah) akan menghadapinya sebagai bagian dari perang," kata Nasrallah seperti dikutip Reuters pada Rabu (19/6).
Kanada memasukkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, sebagai entitas "teroris". Kanada juga mendesak warganya untuk segera meninggalkan Iran.
Pemerintah Ottawa mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk "melawan pendanaan terhadap teroris".
"Keputusan untuk memasukkan IRGC dalam daftar ini mengirimkan pesan yang kuat, bahwa Kanada akan menggunakan semua alat yang dimilikinya untuk memerangi aktivitas teroris IRGC, yang dilakukan secara sepihak maupun yang berhubungan dengan entitas teroris lain seperti Hizbullah dan Hamas," demikian pernyataan pemerintah Kanada, dilansir Al Jazeera.
(rds)
Komentar
Posting Komentar