JK Minta Afghanistan Tiru Vietnam soal Hubungan dengan AS
-
Afghanistan, yang kini dipimpin Taliban, berupaya membuka diri ke dunia internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), yang selama 2 dekade berseteru dengannya. Jusuf Kalla (JK), yang notabene dekat dengan pemerintah Afghanistan, memberi saran untuk mencontoh apa yang dilakukan Vietnam.
"Saya bilang sama mereka, mari kita berpikir seperti Vietnam, mereka tuh maju karena melihat ke depan, tidak melihat ke belakang," kata JK di Kabul, Rabu (5/6/2024).
Menilik sedikit ke sejarah Perang Vietnam berlangsung dari 1957 sampai 1975, ketika dua kubu berseteru, yaitu Vietnam Utara yang berideologi komunis melawan Vietnam Selatan yang disokong AS dan sekutunya.
Di sisi lain, selama 2 dekade, Taliban dibombardir AS hingga 2021 kelompok itu kembali menguasai Afghanistan. Taliban pun meminta JK membantunya membuka jalan ke dunia internasional.
"Mereka seperti itu ingin kembali menjalin hubungan-hubungan baik dengan negara-negara lain. Memang kendalanya cuma satu, soal pendidikan perempuan. Karena itu, mereka ingin belajar sama Indonesia, mereka minta bagaimana itu. Saya juga setuju bahwa kita undang ahli-ahli dari sini, guru-guru untuk melihat bagaimana suasana pendidikan di Indonesia, bagaimana menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan umum dan mereka sangat ingin dan ingin mempersiapkan," kata JK.
Pada hari sebelumnya, JK bertemu langsung dengan tokoh senior Taliban, yaitu Mullah Muhammad Yaqoob Mujahid, yang diketahui sebagai putra sulung pendiri Taliban Mullah Omar. Yaqoob kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) Afghanistan.
Yaqoob mengucapkan terima kasih kepada JK, yang datang langsung ke Afghanistan. JK juga merasa senang bisa kembali berkunjung ke negara itu.
"Kami sangat senang mendengar Bapak datang ke Afghanistan karena Bapak orang yang sangat penting," kata Yaqoob.
Yaqoob berbicara panjang lebar tentang Afghanistan, yang sejak 2021 sudah dikuasai Taliban. Dia menyinggung propaganda dari anti-Taliban masih berseliweran. Karena itu, dia meminta JK membantu meluruskannya.
"Di bidang politik, kami berharap Indonesia mendukung Afghanistan. Indonesia mempunyai anggota di UN dan tempat lain, tolong diangkat suara orang Afghanistan agar pemerintahan Afghanistan memiliki pemerintahan bebas yang tidak lagi dicampurtangani pihak lain," kata Yaqoob.
Yaqoob menyebut Afghanistan kini masih dipandang miring dunia karena dipimpin Taliban. Namun, sejatinya, menurut Yaqoob, Afghanistan saat ini ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.
"Afghanistan ingin punya hubungan baik dengan seluruh dunia, bahkan dengan negara Barat dan Amerika Serikat serta khususnya negara muslim. Kami sudah janji sekarang tidak akan mengganggu negara-negara lain, tapi propaganda masih terjadi seolah di sini ada ancaman padahal kami sudah tegaskan tidak ada ancaman kepada siapapun," kata Yaqoob.
"Amerika Serikat perang sama kami 20 tahun tapi kami siap punya hubungan politik dan lainnya dengan mereka," imbuh Yaqoob.
Simak juga 'Saat Operasi Houthi di Laut Merah, Kapal Induk AS Salah Satu Sasarannya':
(dhn/zap)
Komentar
Posting Komentar