Pilihan

Kisah Pilu Jemaah Haji dari Parepare yang Ditipu Travel dan Kucing-kucingan dengan Polisi Arab Saudi - Beritasatu

 

Kisah Pilu Jemaah Haji dari Parepare yang Ditipu Travel dan Kucing-kucingan dengan Polisi Arab Saudi

Jumat, 28 Juni 2024 | 07:09 WIB
Andi Mappanyukki / BW

Syamsinar, jemaah haji asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menjadi korban penipuan yang dilakukan travel. (Beritasatu.com/Andi Ukki)

Parepare, Beritasatu.com - Seorang warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan, bernama Syamsinar menceritakan kisah pilunya saat beribadah haji tahun ini. Selama di Arab Saudi, dia harus kucing-kucingan dengan polisi.

Setibanya di Arab Saudi, Syamsinar bukannya mendapatkan fasilitas yang dijanjikan oleh pihak travel. Sebaliknya, jemaah haji harus merasakan pil pahit ditipu pihak travel. Ia bersama jemaah lainnya mengaku ditelantarkan saat tiba di Arab Saudi.

Sebelum berangkat pihak travel menjanjikan visa mujamalah, tetapi visa yang diberikan adalah visa multiple atau visa ziarah. Syamsinar terpaksa harus kucing-kucingan dengan petugas kepolisian di Arab Saudi.

"Ini kan visa multiple. Waktu kita minta visa, biometrik selalu ditutupi, makanya kita tidak tahu visa apa, dia bilang visa mujamalah. Setelah dikasih ke bandara, kita buka ternyata ini visa multiple, visa ziarah. Padahal yang dijanjikan kita viza mujamalah," beber Syamsinar saat ditemui, Kamis (27/6/2024) malam.

Syamsinar baru mengetahui visa yang diberikan oleh pihak travel adalah visa multiple setelah tiba di bandara atau beberapa saat sebelum pesawat berangkat menuju Jakarta. Bahkan, gantungan yang diberikan berbeda dengan namanya.

"Ini kan proses perjalanannya panjang, dari Makassar ke Jakarta, dari Jakarta ke Qatar, dari Qatar ke Riyadh, baru dari Riyadh ke Madinah. Di Madinah masih aman," tuturnya.

Syamsinar bahkan sempat protes ke pihak travel, lantaran waktu manasik yang dijanjikan delapan hari di Madinah. Namun, kenyataanya hanya lima hari. Dari situ ia protes ke pihak travel karena merasa dirugikan. Pihak travel justru membuatkan video Syamsinar dengan narasi mengharamkan untuk menikmati fasilitas yang disediakan pihak travel.

"Saya ini korban karena merasa tertipu dan merasa terzalimi, karena saya juga dibuatkan video, diharamkan saya makan makanan travel dan menikmati fasilitas travel. Padaal saya lunas pembayaran 1 bulan sebelum berangkat," tukas Syamsinar.

Setibanya di Indonesia, Syamsinar bersama sejumlah jemaah lainnya melaporkan pihak travel Al Hijrah yang berada di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, ke polisi atas dugaan penipuan.

"Kan kita pulang, begitu pulang dari bandara sebagian yang melintas di Barru itu sudah singgah di Polres Barru. Sudah (melaporkan). Harapan saya itu, tidak ada korban berikutnya,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Bagikan

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek