Korean Air Alami Insiden, Ini Cerita Penumpang saat Ketinggian Pesawat Turun Drastis
Kompas.tv - 25 Juni 2024, 21:10 WIB
INCHEON, KOMPAS.TV – Penerbangan Korean Air, KE189, yang berangkat dari Incheon, Korea Selatan, menuju Taichung, Taiwan, pada Sabtu (22/6/2024), mengalami insiden serius ketika pesawat mengalami kerusakan pada sistem presurisasi.
Akibatnya, pesawat turun dengan cepat sejauh 26.900 kaki dalam waktu 15 menit. Insiden itu mengakibatkan 17 penumpang mendapat perawatan medis.
Seorang penumpang, Tseng, menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya saat ketinggian pesawat tiba-tiba turun drastis.
"Anak-anak mulai menangis dan masker oksigen langsung turun. Kami semua sangat panik," ujar Tseng kepada The Taipei Times, dikutip dari The Independent.
"Saya sangat takut pesawat akan jatuh ke tanah," imbuhnya.
Baca Juga: Kembali Terjadi, 12 Orang Terluka Usai Qatar Airways Alami Turbulensi dalam Penerbangan ke Dublin
Meski mengakui sangat trauma, Tseng bersyukur pada akhirnya tidak ada insiden yang lebih besar yang terjadi di pesawat yang ia tumpangi.
"Itu adalah momen yang sangat menakutkan, tapi kami bersyukur semuanya berakhir dengan aman," tuturnya.
Insiden yang menimpa Korean Air itu terjadi sekitar 50 menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Incheon.
Menurut data dari Flightradar24, pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut turun dari ketinggian 35.000 kaki ke sekitar 8.100 kaki dalam waktu singkat.
Hal tersebut lantas memicu kepanikan di dalam kabin, dengan beberapa penumpang mengalami hiperventilasi dan sakit telinga yang parah.
Baca Juga: Momen Kim Jong Un Antar Putin ke Pesawat, Bertolak ke Vietnam
Yonhap News Agency melaporkan, penerbangan yang seharusnya tiba di Taichung pada Sabtu pukul 16.45 waktu setempat tersebut, akhirnya harus kembali ke Incheon dan mendarat darurat pada pukul 19.38 waktu setempat.
Penerbangan KE189 dilanjutkan keesokan paginya dengan pesawat pengganti setelah investigasi awal selesai.
Korean Air dilaporkan telah memberikan dukungan penuh kepada para penumpang, termasuk akomodasi, makanan, dan transportasi selama masa penundaan.
Sementara 17 penumpang yang sempat dirawat telah diperbolehkan pulang tanpa cedera serius.
Seorang juru bicara Korean Air menyampaikan, penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan sistem presurisasi.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini sebelum pesawat tersebut kembali dioperasikan," katanya.
Baca Juga: Turbulensi Parah Singapore Airlines, Puluhan Penumpang Cedera Tulang Belakang
Ia juga menyatakan permintaan maaf kepada semua penumpang yang terdampak oleh insiden tersebut.
Insiden pada Sabtu lalu itu bukan insiden pertama yang dialami Korean Air terkait keselamatan penerbangan.
Awal tahun ini, pesawat Korean Air terlibat dalam tabrakan dengan pesawat Cathay Pacific di Bandara New Chitose, Hokkaido, Jepang.
Meskipun tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, kejadian tersebut menambah catatan buruk terkait operasional maskapai.
Korean Air menegaskan mereka akan terus bekerja sama dengan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Mereka juga menyatakan berkomitmen untuk meningkatkan standar pemeliharaan dan keselamatan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Baca Juga: Singapore Airlines Berikan Kompensasi Uang kepada Korban Turbulensi SQ321, Berapa Nilainya?
Sumber : The Independent
Komentar
Posting Komentar