Meski Secara Nasional Susut, Produksi Migas Pertamina Masih Naik - Liputan 6
Meski Secara Nasional Susut, Produksi Migas Pertamina Masih Naik
Wilayah Kerja Hulu Migas yang dioperasikan Pertamina, mampu memproduksi minyak sebanyak 337 ribu barel per hari pada 2022.
diperbarui 07 Jun 2024, 13:43 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4850242/original/046180500_1717291411-WhatsApp_Image_2024-06-01_at_10.17.12_AM.jpeg)
Advertisement
Liputan6.com, Jakarta Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menyebutkan meski secara nasional produksi minyak dan gas nasional menurun, namun untuk wilayah kerja di mana Pertamina menjadi operator justru mengalami peningkatan produksi migas.
Wilayah Kerja Hulu Migas yang dioperasikan Pertamina, tambahnya, mampu memproduksi minyak sebanyak 337 ribu barel per hari pada 2022 kemudian menjadi 339 ribu barel per hari pada 2023.
Advertisement
"Blok dimana kita menjadi operator, memang produksinya naik,” kata Wiko Migantoro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan SKK Migas melansi Antara di Jakarta,.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII Ramson Siagian menyatakan meski secara domestik dari 2022 ke 2023, terjadi penurunan lifting, namun penurunan terjadi pada blok yang tidak dikelola Pertamina.
Pada 2023 misalnya, menurut Ramson, terjadi penurunan 415 ribu BPH atau menurun dari produksi pada 2022 sebesar 417 ribu BPH.
"Berarti ada penurunan 2000 barel per hari. Tapi rupanya operatornya ada yang bukan Pertamina?” katanya menambahkan yang penurunan tertinggi adalah Cepu sebesar 7 persen dengan operator perusahaan migas asing.
Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar. Sedangkan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kontribusi PHE untuk negara mencapai USD 4,2 miliar.
Sementara terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), menurut dia capaian TKDN industri hulu migas pada operasional PHE pada 2023 tercatat sebesar 60,19 persen atau senilai Rp 37,4 triliun.
"Capaian TKDN di atas target, 2021, 2022, dan 2023, capaian kita di atas target. Bahkan di tahun 2023, angka sekitar 2 persen di atas target nasional,” katanya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4850243/original/060045500_1717291411-WhatsApp_Image_2024-06-01_at_10.17.12_AM__1_.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4737525/original/008456400_1707313129-WhatsApp_Image_2024-02-07_at_4.31.08_PM.jpeg)
Advertisement