Pentagon Sangkal Operasi Pembebasan Sandera Israel Gunakan Dermaga Gaza | Halaman Lengkap
Pemandangan dermaga terapung yang didirikan AS untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan lebih cepat ke Palestina, di Kota Gaza, Gaza, pada 27 Mei 2024. Foto/Dawoud Abo Alkas/Agensi Anadolu
- Pentagon, pada Senin (10/6/2024), berusaha menghilangkan apa yang dikatakannya sebagai persepsi salah di media sosial bahwa Israel melakukan sebagian operasi penyelamatan sandera di dermaga terapung militer Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Gaza.
Pentagon mengatakan hal tersebut tidak benar dan tidak ada personel AS yang terlibat, menurut laporan Reuters.
Meski begitu, juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder, mengakui ada operasi helikopter Israel “di dekat” dermaga, yang diumumkan Presiden AS Joe Biden sebagai cara membawa bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Palestina.
“Itu sudah dekat, tapi menurut saya itu hanya kebetulan. Sekali lagi, dermaga, peralatan, personel yang mendukung upaya kemanusiaan tidak ada hubungannya dengan operasi penyelamatan IDF,” ungkap Ryder, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dalam serangan di Gaza pada Sabtu, pasukan Israel menyelamatkan empat sandera yang ditahan Hamas sejak Oktober.
Dalam operasi hari Sabtu, Israel membantai 274 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Ryder mengatakan militer AS berusaha “menolak beberapa tuduhan media sosial yang tidak akurat” yang beredar tentang dermaga tersebut.
“Fasilitas dermaga kemanusiaan, termasuk peralatan, personel, dan asetnya, tidak digunakan dalam operasi IDF untuk menyelamatkan sandera di Gaza. Dan klaim apa pun yang menyatakan sebaliknya adalah salah. Operasi dermaga militer AS dilanjutkan sebentar pada hari Sabtu setelah hampir dua pekan offline tetapi telah dihentikan sejak hari Minggu karena cuaca buruk. Pada hari Sabtu, 492 metrik ton bantuan dikirimkan dari dermaga tersebut,” ungkap pernyataan Komando Pusat militer AS.
Komando Pusat militer ASmenjelaskan, persepsi apa pun bahwa dermaga tersebut dapat digunakan Israel secara militer dapat melemahkan upaya AS meningkatkan aliran bantuan ke Palestina dan berpotensi meningkatkan ancaman terhadap pasukan AS.
Ryder mengakui adanya misinformasi dan disinformasi tentang apa yang dilakukan pasukan AS di Timur Tengah.
Namun dia menepis anggapan bahwa kesalahpahaman saat ini bahwa dermaga tersebut digunakan Israel meningkatkan ancaman terhadap pasukan AS, yang telah memasang pertahanan udara untuk melindungi mereka dari kemungkinan serangan roket.
“Tidak, menurut saya hal itu tidak menempatkan pasukan kita pada risiko yang lebih besar,” ujar dia, tanpa menjelaskan bagaimana dia sampai pada kesimpulan tersebut.
Perang Israel-Palestina kini telah memasuki bulan kesembilan, sejak pejuang pimpinan Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya dalam serangan di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar wilayah kantong tersebut menjadi gurun, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Lihat Juga: Anak yang Selamat dari Pembantaian di Nuseirat Sebut Tentara Israel Sengaja Menembaknya
(sya)
Komentar
Posting Komentar