Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bahlil Lahadalia Featured Pilihan UMKM

    Bahlil Wajibkan Investor di Daerah Gandeng UMKM dan Pengusaha Lokal

    4 min read

    Bahlil Wajibkan Investor di Daerah Gandeng UMKM dan Pengusaha Lokal

    Jumat, 12 Juli 2024 - 11:26 WIB

    Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan, setiap investasi yang masuk ke daerah diwajibkan untuk menjalin kolaborasi dengan para pelaku usaha, termasuk para UMKM yang ada di daerah tersebut.

    Hal itu diutarakan Bahlil, saat memberikan kuliah umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), yang disiarkan di Channel YouTube Kementerian Investasi/BKPM.

    Menurutnya, kewajiban investor menggandeng para pelaku usaha di daerah tujuan investasi itu, merupakan upaya untuk dapat membantu pembangunan di daerah itu dengan adanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru hasil investasi tersebut.

    "Dengan kerja sama itu, pengusaha daerah dan UMKM yang ada di daerah dapat memiliki peluang besar untuk naik kelas. Mereka bisa memajukan daerah masing-masing, serta dapat menahan laju urbanisasi dalam rangka pemerataan ekonomi nasional," kata Bahlil, dikutip Jumat, 12 Juli 2024.

    [dok. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat memberikan kuliah umum di IPDN, Kamis, 11 Juli 2024]

    Photo :
    • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

    Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen, yang dilanjutkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I l-2024 yang tercatat meningkat menjadi 5,11 persen. "Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 itu merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia," ujar Bahlil.

    Dia merinci, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun tersebut. Antara lain yakni konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan kinerja ekspor-impor.

    [dok. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia]

    Photo :
    • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

    Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi itu tidaklah mudah, karena adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi Indonesia yang dapat mengancam stabilitas perekonomian nasional.

    Misalnya seperti perang dagang AS-Tiongkok, pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, deflasi dan perlambatan ekonomi tiongkok, konflik Palestina Israel, serta pelemahan nilai tukar rupiah

    "Jadi untuk itulah kita membutuhkan investasi yang kuat, yakni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.

    Booth Toyota di IIMS 2024

    Jika Diskon PPnBM Mobil Digelar Lagi Demi Naikkan Penjualan, Cuma Untungkan Orang Kaya?

    Penjualan mobil di Indonesia dinilai tetap stagnan, bahkan semester pertama tahun ini alami tren negatif. Cara singkat untuk bisa memperbaikinya lewat diskon PPnBM lagi.,

    img_title

    VIVA.co.id

    12 Juli 2024

    Komentar
    Additional JS