Bursa Saham AS Stabil setelah Peristiwa Penembakan Donald Trump - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Bursa Saham AS Stabil setelah Peristiwa Penembakan Donald Trump - inews

Share This

 

Bursa Saham AS Stabil setelah Peristiwa Penembakan Donald Trump

WASHINGTON DC, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bergerak stabil setelah peristiwa penembakan terhadap Calon Presiden Donald Trump saat menggelar kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Hal ini menandakan ketenangan di pasar setelah Trump selamat dari insiden tersebut.

Mengutip CNN Business, Dow Jones naik 65 poin atau 0,2 persen pada penutupan akhir pekan, sementara S&P 500 naik 0,1 persen dan Nasdaq Composite tidak berubah.

Sebelumnya, Presiden ke-45 AS ini ditembak saat kampanye Pilpres AS 2024, di mana peluru menembus telinga kanan bagian atas. Setelah kejadian tersebut Trump sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Konvensi Nasional Partai Republik dimulai pada hari Senin Senin di Milwaukee, di mana Partai Republik diperkirakan akan secara resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat Partai Republik untuk Pilpres AS tahun 2024. Trump juga diperkirakan akan mengumumkan pasangannya pada konvensi tersebut.

Sementara itu, pelaku pasar mendambakan stabilitas, dan penembakan terhadap salah satu calon presiden mungkin akan menimbulkan kekacauan. Selain itu, Trump disebut menjadi kandidat terkuat untuk menjadi presidene berikutnya. 

Kemenangan Trump pada kontestasi Pilpres AS 2024 diprediksi akan memperluas pemotongan pajak dan kenaikan tarif impor. Dalam debat calon presiden bulan lalu yang Trump menegaskan kembali keinginannya untuk mengenakan tarif 10 persen pada semua impor, yang kemungkinan akan meningkatkan inflasi dan menimbulkan keraguan terhadap penurunan suku bunga.

Penelitian Morgan Stanley memperkirakan perluasan pemotongan pajak pada tahun 2017 akan meningkatkan defisit secara tajam, sehingga membuat dolar AS, yang sudah diperdagangkan pada nilai yang tinggi menjadi lebih tinggi lagi. 

Namun, hal ini juga dapat memperburuk krisis inflasi AS, yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages