Misi ke Planet Mars Bisa Bahayakan Ginjal Astronot, Mengapa Demikian? Halaman all - Kompas

 

Misi ke Planet Mars Bisa Bahayakan Ginjal Astronot, Mengapa Demikian? Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Sebuah studi baru, yang dipimpin oleh University College London (UCL), mengungkapkan potensi risiko kesehatan baru bagi para astronot.

Diterbitkan di Nature Communications, penelitian ini menyoroti dampak buruk perjalanan luar angkasa terhadap kesehatan ginjal astronot, dengan implikasi yang dapat membahayakan keberhasilan misi luar angkasa jangka panjang.

Dalam studi ini, para ilmuwan yang berasal dari lebih dari 40 institusi di lima benua melakukan analisis kesehatan ginjal paling ekstensif selama penerbangan luar angkasa hingga saat ini.

Penelitian tersebut mencakup data dan sampel dari lebih dari 40 misi luar angkasa Low Earth Orbit (LEO) dengan manusia dan tikus serta 11 simulasi luar angkasa menggunakan hewan pengerat.

Simulasi tersebut memaparkan subjek pada dosis Galactic Cosmic Radiatio n (GCR) yang setara dengan misi Mars selama 1,5 tahun dan 2,5 tahun, yang mereplikasi kondisi di luar medan magnet Bumi.

Baca juga: Bagaimana Astronot Menanam Tanaman di Luar Angkasa?

Pengaruh misi ke luar angkasa pada ginjal astronot

Sejak tahun 1970-an, diketahui bahwa penerbangan luar angkasa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti pengeroposan massa tulang, melemahnya jantung, masalah penglihatan, dan batu ginjal.

Masalah-masalah ini sering kali disebabkan oleh paparan gayaberat mikro dan radiasi luar angkasa, seperti angin matahari dan GCR.

Meskipun sebagian besar penerbangan luar angkasa berawak dilakukan di LEO, di mana para astronot diberikan perlindungan sebagian dari medan magnet Bumi, hanya 24 astronot yang melakukan perjalanan ke bulan yang mengalami GCR. Itu pun hanya dalam jangka waktu singkat (6-12 hari).

Keith Siew, peneliti dari London Tubular Centre mengatakan, para ilmuwan mengetahui apa yang terjadi pada astronot dalam misi luar angkasa yang relatif singkat yang dilakukan sejauh ini, dalam hal peningkatan masalah kesehatan seperti batu ginjal.

Namun, yang mereka belum ketahui adalah mengapa masalah ini terjadi atau apa yang akan terjadi pada astronot pada penerbangan yang lebih lama, seperti misi ke Planet Mars.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Astronot Melepas Helmnya saat di Luar Angkasa?

Penyebab masalah ginjal astronot

Sebelum penelitian ini, belum ada penyelidikan komprehensif mengenai bagaimana ginjal terpengaruh selama perjalanan ruang angkasa yang berkepanjangan di luar medan magnet pelindung Bumi.

Ternyata, potensi kerusakan yang ditimbulkan mungkin lebih besar dari perkiraan semula.

Studi tersebut menemukan, ginjal manusia dan hewan mengalami renovasi signifikan di luar angkasa.

Baca juga: Cerita Warga Soal Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat: Sempat Minta Maaf...

Tubulus ginjal tertentu, yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan kalsium dan garam, menunjukkan tanda-tanda penyusutan setelah kurang dari sebulan berada di luar angkasa.

Kemungkinan penyebab penyusutan ini adalah gayaberat mikro, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah interaksi gayaberat mikro dan GCR dapat mempercepat atau memperburuk perubahan struktural ini.

Menurut Siew, jiks tidak ada cara baru untuk melindungi ginjal para astronot, menurutnya, meskipun seorang astronot berhasil sampai ke Mars, mereka mungkin memerlukan dialisis dalam perjalanan pulangnya.

Baca juga: Angelina Sondakh Menangis Ingat Satu Pertanyaan Keanu soal Adjie Massaid

Ia mengingatkan, ginjal tidak langsung menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat radiasi. Pada saat ini terlihat, mungkin sudah terlambat untuk mencegah kegagalan, dan pada akhirnya akan menjadi hambatan besar bagi peluang keberhasilan misi.

Penyebab utama pembentukan batu ginjal selama misi luar angkasa sebelumnya diasumsikan adalah pengeroposan tulang akibat gayaberat mikro yang menyebabkan penumpukan kalsium dalam urin.

Namun, penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerbangan luar angkasa secara mendasar mengubah cara ginjal memproses garam, yang kemungkinan berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.

Baca juga: Nunung Bongkar Tarif Manggung OVJ Saat Masih di Puncak Popularitas

Temuan paling mengkhawatirkan bagi calon astronot Mars adalah tikus yang terpapar GCR simulasi radiasi selama 2,5 tahun mengalami kerusakan ginjal permanen dan kehilangan fungsi ginjal.

Stephen B. Walsh, peneliti senior dari London Tubular Centre mengungkapkan, para shli tidak dapat melindungi astronot dari radiasi galaksi dengan menggunakan pelindung, namun seiring dengan pembelajaran lebih lanjut tentang biologi ginjal, ilmuwan mungkin dapat mengembangkan langkah-langkah teknologi atau farmasi untuk memfasilitasi perjalanan luar angkasa yang lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar