Astronot yang Menuju Mars Hadapi Masalah Obat Kedaluwarsa, Kok Bisa? Halaman all - Kompas

 

Astronot yang Menuju Mars Hadapi Masalah Obat Kedaluwarsa, Kok Bisa? Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Astronot yang menuju Mars akan menjelajah lebih jauh dibandingkan manusia mana pun.

Mereka juga akan mengalami berbagai tantangan saat berusaha mencapai tujuannya itu. Contohnya saja, jika salah satu dari mereka mengalami masalah medis dalam perjalanan para astronot ini hampir sepenuhnya sendirian untuk mengatasinya.

Baca juga: Cerita Astronot saat Berjalan di Bulan, Seperti Apa Rasanya?

Selain tantangan tersebut, sebuah studi baru telah mengidentifikasi masalah lain.

Seperti dikutip IFL Science, Jumat (26/7/2024), obat-obatan yang dibawa dalam misi tersebut akan kedaluwarsa sebelum para astronot kembali ke Bumi.

Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), para astronot memiliki akses ke berbagai obat-obatan yang dapat diisi ulang melalui misi pasokan ulang jika persediaan habis atau kedaluwarsa. Namun, perjalanan ke Mars akan memakan waktu sekitar sembilan bulan sekali jalan.

Lalu, ada tambahan tiga bulan yang dihabiskan di Planet Merah untuk menunggu Bumi dan Mars berada di posisi yang sesuai untuk perjalanan pulang.

Totalnya 21 bulan, tanpa persediaan obat baru.

NASA tidak secara rutin mengungkapkan obat-obatan yang digunakan di ISS.

Tetapi, dalam studi ini, peneliti menggunakan Permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi untuk mendapatkan daftar, dengan asumsi bahwa misi ke Mars akan menggunakan stok yang sama.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke kemudian menilai berapa lama setiap obat diharapkan bertahan dalam kemasan aslinya.

Namun, hal ini juga menimbulkan masalah karena obat-obatan yang dikirim ke ISS dikemas ulang sebelum diluncurkan.

Baca juga: Apa Saja yang Dilakukan Astronot di Stasiun Luar Angkasa?

Selain itu, kita tidak tahu berapa lama obat-obatan ini bertahan di luar angkasa. Ada kemungkinan obat-obatan tersebut akan rusak lebih cepat karena radiasi.

Kabar baiknya adalah bahwa masa simpan terpendek (untuk pelumas mata) adalah 18 bulan yang menimbulkan risiko minimal jika digunakan pada misi lebih lama di Bulan.

Namun, untuk misi dalam jangka waktu yang lebih lama lagi seperti Mars, obat-obatan tersebut bisa saja menjadi kurang efektif.

"Dengan menggunakan masa simpan maksimum yang tertera pada label di semua sumber untuk setiap obat, kami menemukan bahwa 14 obat akan kedaluwarsa dalam waktu 24 bulan," tulis peneliti dalam studi mereka.

Dengan menggunakan estimasi efikasi yang lebih konservatif berdasarkan masa simpan minimum yang tertera pada label setiap obat, 97,8 persen obat yang dikonsumsi di ISS kedaluwarsa dalam waktu 36 bulan.

Produsen obat memastikan efektivitas obat mereka hingga tanggal kedaluwarsa, tetapi setelah itu obat tersebut mungkin menjadi kurang efektif.

"Ini tidak berarti obat-obatan tidak akan bekerja, tetapi sama halnya Anda tidak boleh mengonsumsi obat-obatan kedaluwarsa yang Anda miliki di rumah sehingga badan eksplorasi antariksa perlu memikirkannya," kata Daniel Buckland, asisten profesor di Departemen Kedokteran Darurat di Fakultas Kedokteran Universitas Duke dan peneliti kedokteran antariksa dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Misi ke Planet Mars Bisa Bahayakan Ginjal Astronot, Mengapa Demikian?

Tim peneliti pun kemudian menyimpulkan mereka yang bertanggung jawab atas kesehatan awak wahana antariksa harus menemukan cara untuk memperpanjang umur obat-obatan hingga durasi misi selesai.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal npj Microgravity.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar