Mustafa Muhammad Abu Ara Pemimpin Hamas Meninggal di Penjara Israel, Alami Penyiksaan - Halaman all - Serambinews

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Hamas di Tepi Barat, Mustafa Muhammad Abu Ara (63), meninggal dunia di penjara Israel.
Mustafa Muhammad Abu Ara salah satu pemimpin Hamas di wilayah Tepi Barat meninggal dalam tahanan Israel setelah kondisi kesehatannya memburuk karena mengalami penyiksaan.
Otoritas Palestina mengklaim pemimpin Hamas yang meninggal itu mengalami gangguan kesehatan sejak lama dan menjadi target penyiksaan dalam tahanan Israel.
Kematian Mustafa Muhammad Abu Ara menambah jumlah tahanan yang tewas sejak 7 hingga 19 Oktober 2023, kata organisasi yang terlibat dalam urusan tahanan.
Ia meninggal setelah dipindahkan dari penjara di Israel selatan ke rumah sakit.
“Tahanan administratif Sheikh Mustafa Muhammad Abu Ara, 63 tahun, dari kota Aqaba di provinsi Tubas di Tepi Barat utara, tewas sebagai martir,” kata Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina dalam pernyataan bersama, Jumat (26/7/2024), dilansir MEMO.
"Abu Ara meninggal setelah dipindahkan dari Penjara Ramon Israel ke Rumah Sakit Soroka karena kesehatannya yang memburuk secara serius," tambah pernyataan itu.
Baca juga: 2 Tentara Israel Ditembak Mati saat Asyik Naik Buldoser D9 di Jalur Gaza, Dua Lainnya Terluka Parah
Jadi Sasaran Penyiksaan
Diberitakan Arab News, Abu Ara ditangkap pada Oktober 2023, saat menderita masalah kesehatan yang parah.
Selama penahanannya, ia menjadi sasaran penyiksaan dan kelaparan.
"Sebelum ditangkap, dia menderita masalah kesehatan yang serius dan memerlukan tindak lanjut medis yang intensif," sebut Komisi Urusan Tahanan Palestina dalam pernyataan pada Jumat (26/7) pagi waktu setempat.
"Namun, sejak penangkapannya, Syekh Abu Ara, seperti semua tahanan lainnya, telah menghadapi rentetan tindak kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ... sejak awal perang pemusnahan," imbuh pernyataan tersebut.
Dalam pernyataannya, Komisi Urusan Tahanan Palestina menyebut bahwa Abu Ara telah menjadi target tindak penyiksaan dan tidak mendapat perawatan medis selama dalam tahanan Israel.
Belum ada komentar langsung dari Tel Aviv atas tuduhan tersebut.
Sebelumnya, Otoritas Palestina menuduh Israel pada bulan ini melancarkan "perang balas dendam" yang kejam terhadap tahanan Palestina sejak dimulainya perang Israel-Hamas.
Pada saat itu, militer Israel mengatakan "menolak mentah-mentah tuduhan tentang penyiksaan sistematis terhadap tahanan".
Israel menambahkan, mereka bertindak sesuai dengan hukum internasional.
Baca juga: VIDEO - Mengenal Drone Hantu Hizbullah Jebol Pertahanan Udara Israel, Bisa Bikin Lumpuh Radar
Sebagai informasi, Abu Ara, seorang pemimpin Hamas dan mantan tahanan, telah ditangkap beberapa kali sejak 1990.
Penangkapan terakhir dilakukan di rumahnya pada 30 Oktober 2023.
Sebelum penangkapannya, Ara menderita masalah kesehatan serius dan memerlukan perawatan medis intensif.
Pernyataan tersebut menekankan “Abu Ara, seperti semua tahanan, menghadapi kejahatan dan prosedur yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak dimulainya perang pemusnahan di Gaza, termasuk penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, yang merupakan penyebab utama kematian tahanan di penjara dan kamp Israel”.
Pernyataan itu mengindikasikan, dengan terbunuhnya Ara, jumlah warga Palestina yang terbunuh saat berada dalam penahanan Israel sejak Oktober telah meningkat menjadi 19.
Laporan Asosiasi Tahanan Palestina pada bulan lalu menyebut sedikitnya 18 warga Palestina tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Pada saat itu, para penyerang yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel bagian selatan dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya. Hingga saat ini, menurut data pemerintah Tel Aviv, sekitar 120 sandera masih ditahan di Jalur Gaza, dengan sepertiganya diyakini tewas.
Otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, melaporkan lebih dari 39.000 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel terhadap daerah kantong Palestina.
Sebagian besar dari 2,3 juta jiwa penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat perang yang menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut dan memicu bencana kemanusiaan.
Baca juga: VIDEO Tentara Cadangan Israel Dipecat Karena Bocorkan Penyelamatan Sandera
Update Perang Israel-Hamas
Dikutip dari Al Jazeera, gelombang baru serangan udara oleh jet tempur Israel telah menargetkan Jalur Gaza, termasuk Khan Younis di selatan, kamp pengungsi Bureij di tengah, dan Kota Gaza di utara daerah kantong tersebut.
Pasukan militer Israel menembakkan peluru tajam ke ambulans yang sedang mengevakuasi orang yang terluka di selatan Khan Younis, tempat invasi darat mematikan oleh pasukan Israel sedang meluas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Kamala Harris di Washington, di mana wakil presiden tersebut mengatakan kepada Netanyahu bahwa sudah waktunya untuk menyelesaikan kesepakatan ini mengenai gencatan senjata di Gaza.
Sebelas warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel.
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia disiksa untuk mendapatkan informasi tentang Hamas dan keberadaan tawanan yang ditahan di Gaza.
Militer Israel telah melakukan serangkaian serangan di Khan Younis, Rafah, dan Kota Gaza selama 24 jam terakhir, menewaskan puluhan orang, kantor berita Wafa melaporkan.
Mustafa Muhammad Abu Ara, seorang pemimpin Hamas di Tepi Barat yang diduduki, telah meninggal dalam tahanan Israel, kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.
Bentrokan bersenjata telah pecah antara pejuang Palestina dan pasukan Israel selama penyerbuan kota Jenin dan kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pasukan Israel bertanggung jawab atas penembakan terhadap tiga konvoi bantuan PBB antara hari Minggu dan Selasa di Gaza.
Militer Israel telah mengumumkan bahwa seorang tentara lainnya tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.
Setidaknya 39.175 orang tewas dan 90.403 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan orang masih ditawan di Gaza.
Baca juga: VIDEO - Pembukaan Olimpiade Berlangsung di Sungai Siene, Simak Laporan Kontributor Serambi di Paris
Baca juga: Bustami Hamzah Buka Rakernas Ke-14 ARSADA, Dihadiri Ratusan Direktur Rumah Sakit Seluruh Indonesia
Baca juga: Plt Kadiskes : Kebutuhan Obat Seluruh Puskesmas di Aceh Selatan Dipastikan Tercukupi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar