Perang Saudara di Sudan Tewaskan 500 Anak, 31.000 Balita Kelaparan
KHARTOUM, iNews.id - Perang saudara di Sudan pecah sejak April 2023. Perang itu sudah menewaskan 500 orang dan menyebabkan 31.000 balita kelaparan hingga malnutrisi.
Melansir dari AP News, Rabu (23/8/2023), jutaan orang terdampak akibat perang saudara antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter RSF. Arab Saudi sempat mencoba memediasi tapi kedua belah pihak belum ada tanda-tanda berdamai.
"Kami tidak pernah berpikir bahwa kami akan melihat anak-anak meninggal karena kelaparan dalam jumlah sedemikian banyak, tetapi ini sekarang adalah kenyataan di Sudan," kata Direktur Save The Children untuk Sudan Arif Noor.
Sebanyak 947.000 orang telah melarikan diri dari Sudan, termasuk pengungsi Sudan Selatan, Ethiopia, dan Eritrea yang mencari perlindungan di sana. Setidaknya 3,6 juta warga Sudan juga mengungsi di dalam negeri.
Perang telah membawa kehancuran dan penjarahan yang meluas ke Khartoum. Wilayah lain di Sudan pun tak luput dari kerusuhan terutama di wilayah barat Darfur di mana serangan dan kekerasan etnis menyebar.
RSF secara luas dipersalahkan karena menjarah dan menduduki gedung-gedung sipil di seluruh Khartoum. Sementara tentara telah mencoba memukul mundur pasukan paramiliter dengan serangan udara dan artileri berat.
Badan pengungsi PBB memperkirakan konflik akan mengubah lebih dari 1 juta orang menjadi pengungsi dalam enam bulan ke depan.
Banyak dari mereka yang melarikan diri dari serangan milisi Arab dan RSF di Kota El Geneina di Darfur telah dibunuh atau ditembak saat mencoba mencapai Chad dengan berjalan kaki.
Komentar
Posting Komentar