Rabu
13Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
Home Featured

Presiden Tegaskan Sikap Indonesia Terkait Palestina-Israel Tak Berubah - RRI

1 min read

 

RRI.co.id - Presiden Tegaskan Sikap Indonesia Terkait Palestina-Israel Tak Berubah

Presiden Tegaskan Sikap Indonesia Terkait Palestina-Israel Tak Berubah - RRI | OPSIIN-1

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo menegaskan, sikap Indonesia terhadap konflik antara Israel-Palestina tidak akan berubah. Bahkan, Kepala Negara menyatakan, langkah dan keputusan Indonesia sudah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia.

Sri Mulyani Harap APBN Bisa Jaga Pertumbuhan Ekonomi di 5 Persen - IDX Channel Baca juga Sri Mulyani Harap APBN Bisa Jaga Pertumbuhan Ekonomi di 5 Persen - IDX Channel

"Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang," ujar Presiden Jokowi. 

Presiden mengatakan, Indonesia terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Terlebih, mereka sudah puluhan tahun berjuang melawan kependudukan Israel di Palestina secara ilegal. 

Tuntutan Bupati Pati Mundur, Gubernur Luthfi: Mekanismenya Harus di DPRD | tempo Baca juga Tuntutan Bupati Pati Mundur, Gubernur Luthfi: Mekanismenya Harus di DPRD | tempo

Pernyataan ini disampaikan Presiden menyusul adaya pertemuan pemuda Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Menurut Presiden, pertemuan yang menjadi viral di media sosial itu seharusnya ditanyakan kepada PBNU.

Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Permohonan maaf disampaikan menyusul adanya pertemuan pemuda NU dengan Presiden Israel.   

"Kami mengerti dan sangat memaklumi dan kami merasakan hal yang sama bahwa hal ini sesuatu yang tidak patut. Dalam konteks suasana yang ada saat ini (konflik Palestina-Israel)," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya itu. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf menyayangkan adanya pertemuan dengan Presiden Israel. Kelima orang itu diketahui mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog.

"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Bahkan tidak pernah meminta ijin ke PBNU," kata Gus Ipul. 

Menurutnya, kepergian lima orang tersebut ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana. Apalagi terjadi di tengah panasnya konflik Israel dan Palestina. 


Komentar
Additional JS