Buntut Mahasiswi Tewas di Kos, Prodi Anestesi FK Undip di RSUP Kariadi Dihentikan Sementara Halaman all - Kompas

 

Buntut Mahasiswi Tewas di Kos, Prodi Anestesi FK Undip di RSUP Kariadi Dihentikan Sementara Halaman all - Kompas

SEMARANG, KOMPAS.com - Buntut tewasnya seorang mahasiswi yang juga dokter muda pada Senin (12/8/2023), Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dihentikan sementara.

Arahan itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr Azhar Jaya melalui surat resmi yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Kariadi.

Pasalnya, para dokter muda menjalani praktek di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Undip yang Tewas di Kos Dikenal Baik di Kampung Halamannya Kota Tegal

"Jubir Kemenkes dr Mohammad Syahril sudah angkat bicara mewakili Kemenkes itu," ujar Humas RSUP Kariadi, Vivi Vira Viridianti melalui pesan singkat, Kamis (15/8/2024).

Pihak rumah sakit membenarkan surat yang berisi pemberhentian sementara praktik PPDS FK Undip.

Surat yang ditandatangani dr Azhar pada 14 Agustus 2024 itu berisi sebagai berikut:

Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di SUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro, maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan Langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP.

Vivi berkata, pemberhentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini dikeluarkan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, meski pembinaan dan pengawasan PPDS menjadi tanggung jawab Undip, Kemenkes tidak bisa lepas tangan.

Hal itu karena korban melakukan pendidikan di lingkungan RS Dr Kariadi sebagai unit dari Kemenkes RI.

"Sebagai unit dari Kemenkes, RS Dr Kariadi mengambil tindak tegas dan cepat dengan menghentikan prodi Anestesi PPDS FK Undip," kata Syahril, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (15/8/2024).

Saat ini, Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sebagai pembina Undip dan Dekan FK Undip untuk melakukan investigasi.

Baca juga: Kasus Mahasiswi Program Dokter Spesialis Undip Tewas di Kos, Polisi Selidiki Dugaan Perundungan

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditemukan bunuh diri dengan menyuntikan obat ke tubuhnya.

Untuk diketahui, korban bernisial R (30) merupakan PPDS di RS Dr Kariadi.

Warga asli Kota Tegal itu ditemukan meninggal pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 22.00 WIB di kamar kos yang berlokasi di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena membenarkan kejadian tersebut.

Pihaknya masih mendalami informasi perundungan yang menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

"Terkait dengan informasi mengenai perundungan masih kita cek karena yang bersangkutan itu informasinya memang sakit dan yang bersangkutan itu ikut beasiswa. Informasinya yang bersangkutan sudah tidak kuat lagi atau bagaimana mau kita cek lagi, benar apa tidak," jelas Andika, Rabu (14/8/2024). 

Baca juga: Alasan Kemenkes Setop Prodi Anestesi Undip Buntut Kasus Perundungan

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling. Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Sumber: Kompas.com (Alinda Hardiantoro | Editor: Rizal Setyo Nugroho Tim Redaksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar