Sekjen PBB Kecam Israel, Dianggap Hancurkan Prospek Solusi 2 Negara
YERUSALEM, KOMPAS.com - Kebijakan Israel terhadap Tepi Barat yang diduduki menghancurkan prospek solusi dua negara dengan Palestina, demikian ungkap Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Melalui langkah-langkah administratif dan hukum, Israel mengubah geografi Tepi Barat, kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Rabu (17/7/2024).
Perluasan pemukiman diperkirakan akan semakin cepat karena perampasan tanah yang besar di daerah-daerah strategis dan perubahan pada perencanaan, pengelolaan lahan dan tata kelola, tambah Guterres.
Baca juga: Hezbollah Ancam Bakal Tembak Sasaran Baru di Israel
“Perkembangan terakhir ini mendorong pertaruhan di jantung prospek solusi dua negara,” kata kepala PBB itu, dilansir dari Al Jazeera.
Serangan militer Israel, penangkapan warga Palestina dan kekerasan pemukim telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada bulan Oktober.
Guterres mencatat bahwa Israel telah mengambil langkah-langkah hukuman terhadap Otoritas Palestina dan mengesahkan lima pos Israel di Tepi Barat.
Israel telah membangun pos-pos tersebut sebagai bagian dari pendudukannya di Tepi Barat sejak tahun 1967.
“Kita harus mengubah arah. Semua aktivitas permukiman harus segera dihentikan,” kata Guterres.
Kepala PBB tersebut juga mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata dalam perang Gaza dan membebaskan semua sandera.
Sedikitnya 38.794 orang telah tewas dan 89.364 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Baca juga: Kurang dari 1 Jam, Serangan Udara Israel Tewaskan 48 Warga Gaza
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober lalu diperkirakan mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar