Pejabat Dewan Keamanan PBB Dorong Kursi Permanen untuk Afrika
BRUSSEL, KOMPAS.com - Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar Dewan Keamanan (DK) PBB mereformasi strukturnya yang sudah ketinggalan zaman dan memberi Afrika kursi permanen di dewan, dengan menekankan bahwa benua itu kurang terwakili.
Berbicara di hadapan dewan pada Senin (12/8/2024) dalam sebuah debat tingkat tinggi, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan bahwa komposisi DK PBB telah gagal mengimbangi dunia yang terus berubah.
"Kami tidak dapat menerima bahwa badan perdamaian dan keamanan terkemuka di dunia tidak memiliki suara permanen untuk benua yang berpenduduk lebih dari satu miliar orang. Kami juga tidak dapat menerima bahwa pandangan Afrika diremehkan dalam masalah perdamaian dan keamanan, baik di benua itu maupun di seluruh dunia," katanya, dilansir dari Al Jazeera.
Baca juga: PBB Khawatir Perang Gaza Meluas, Serukan De-eskalasi di Timur Tengah
DK PBB yang beranggotakan 15 negara terdiri dari lima anggota tetap dengan hak veto, yakni China, Perancis, Rusia, Amerika Serikat dan Inggris. Sementara 10 kursi tidak tetap lainnya dialokasikan secara regional.
Ke-10 kursi tersebut meliputi tiga kursi untuk negara-negara Afrika; masing-masing dua kursi untuk Asia-Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, serta Eropa Barat dan negara-negara lain; dan satu kursi untuk Eropa Timur.
Pada bulan Mei, DK PBB menyerukan agar peran negara-negara Afrika diperkuat dalam mengatasi tantangan keamanan dan pembangunan global.
Baca juga: Javad Zarif Resmi Mundur Jadi Wapres Iran Setelah Hanya 11 Hari Menjabat, Apa Alasannya?
Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis mengatakan dalam debat tersebut bahwa PBB harus mencerminkan dunia apa adanya.
"Fakta bahwa Afrika terus kurang terwakili secara nyata di Dewan Keamanan adalah hal yang salah, menyinggung prinsip-prinsip kesetaraan dan inklusi," katanya.
"Hal ini bertentangan dengan prinsip kesetaraan kedaulatan negara dan menyerukan urgensi untuk mereformasi lembaga ini agar mencerminkan dunia seperti sekarang, bukan seperti hampir 80 tahun yang lalu," tambahnya.
Berbicara di DK PBB, Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio mengatakan bahwa Afrika menuntut dua kursi permanen di DK PBB dan dua kursi tidak tetap tambahan.
Baca juga: Sekjen PBB Sambut Baik Kesepakatan Hamas-Fatah yang Difasilitasi China
"Uni Afrika akan memilih anggota tetap Afrika. Afrika ingin hak veto dihapuskan. Namun, jika negara-negara anggota PBB ingin mempertahankan hak veto, hak veto tersebut harus diperluas ke semua anggota tetap yang baru sebagai bentuk keadilan," katanya.
Carlos Lopes, seorang profesor di University of Cape Town yang sebelumnya menjabat sebagai perwakilan tinggi Uni Afrika (AU), mengatakan bahwa upaya Afrika untuk mendapatkan perwakilan yang lebih baik bukanlah hal yang baru, tetapi geopolitik saat ini telah membuat momen ini menjadi cukup menguntungkan.
Baca juga: Sekjen PBB Kecam Israel, Dianggap Hancurkan Prospek Solusi 2 Negara
"Ada persaingan untuk mendapatkan suara Afrika; blok Afrika telah menjadi jauh lebih sulit untuk benar-benar menyelaraskan diri dengan satu posisi atau posisi lainnya," kata Lopes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar