Warga di Landak Kalbar Cat Seluruh Dinding Rumah dan Perabotan dengan Warna Merah Putih - Beritasatu

 

Warga di Landak Kalbar Cat Seluruh Dinding Rumah dan Perabotan dengan Warna Merah Putih

Landak, Beritasatu.com - Masyarakat Indonesia merayakan HUT ke-79 RI dengan berbagai cara unik dan kreatif. Salah satunya dilakukan  Markus Do Daddu, warga Desa Keranji Mancal, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).

ADVERTISEMENT

Markus memiliki cara khusus untuk mengekspresikan rasa cintanya terhadap Tanah Air dengan mengecat seluruh sudut rumahnya, termasuk ornamen dan perabotan, dengan warna merah dan putih seperti bendera Indonesia.

Markus menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

"Saya cat rumah dengan warna merah putih sebagai bentuk penghargaan dan mengenang jasa pahlawan," ujar Markus, Sabtu(17/8/2024).

Markus telah menjadikan kegiatan ini sebagai tradisi tahunan setiap kali menyambut 17 Agustus. Tak hanya dinding rumah, perabotan rumah tangganya juga turut diwarnai dengan warna merah putih.

Selain itu, halaman rumahnya dihiasi dengan bendera-bendera dan ornamen bambu runcing, yang menurutnya merupakan simbol perjuangan rakyat dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

"Maknanya adalah dahulu kita berjuang dengan senjata tradisional seperti bambu runcing. Kita harus terus mempertahankan semangat perjuangan ini dan tidak boleh menyerah," jelasnya.

Markus juga menekankan, warna merah putih melambangkan semangat perjuangan rakyat yang berani dan suci. Semangat ini, katanya, harus terus dijaga dalam upaya mengisi kemerdekaan yang telah diraih.

"Merah melambangkan darah pahlawan, dan putih melambangkan tulang mereka. Seperti kata mereka, lebih baik mati daripada menyerah. Darah merah adalah simbol keberanian untuk Indonesia merdeka," ujarnya.

Markus telah menjalani tradisi mengecat rumahnya dengan warna merah putih sejak 2000 atau sudah 24 tahun. Meskipun menghabiskan cukup banyak uang, Markus tidak pernah ragu untuk merogoh kocek pribadinya demi menghiasi rumahnya.

Markus rutin menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan sebagai modal untuk membeli cat dan ornamen hiasan yang diperlukan untuk menyambut 17 Agustus. 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya