Pemerintah Bakal Lakukan Pre Funding di Akhir 2024 untuk Pembiayaan APBN 2025 - Bagian all
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal melakukan penarikan utang di awal (pre funding) pada akhir 2024 untuk pembiayaan APBN 2025.
Pemerintah Bakal Lakukan Pre Funding di Akhir 2024 untuk Pembiayaan APBN 2025. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal melakukan penarikan utang di awal (pre funding) pada akhir 2024 untuk pembiayaan APBN 2025, yang merupakan tahun anggaran pertama kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Riko Amir, mengatakan pre-funding dilakukan karena pemerintah kemungkinan tidak akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) valuta asing (valas) di sisa 2024.
"Kita punya kesempatan menarik utang dalam hal pemenuhan tahun ini sudah selesai, kita juga bisa melakukan pre funding atau penerbitan utang tahun ini untuk pembiayaan tahun depan," kata Riko dalam media gathering APBN 2025 di Anyer, Kamis (26/9/2024).
Namun, Kemenkeu masih belum menentukan apakah akan melakukan pre funding dengan menerbitkan SBN valas atau SBN domestik. Hal itu akan tergantung dengan permintaan pasar.
"Ini sifatnya lebih fleksibel. Ke depan diharapkan perekonomian kita baik dan kondisi market lebih menarik, memenuhi pembiayaan jatuh tempo," ujarnya.
Sebagai informasi, pembiayaan utang pada 2025 dipatok pemerintah sebesar Rp775,9 triliun. Besaran tersebut tercatat naik Rp222,8 triliun atau 40,27 persen jika dibandingkan dengan outlook pembiayaan utang 2024 sebesar Rp553,1 triliun.
Adapun realisasi pembayaran bunga utang mencapai Rp315,6 triliun per Agustus 2024. Realisasi ini setara 63,25 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp499 triliun, atau kurang dari Rp183 triliun untuk mencapai target.
Sedangkan pembiayaan utang melalui pinjaman pada 2025 direncanakan sebesar Rp133,3 triliun. Angka ini naik 31,6 persen dibandingkan outlook pinjaman 2024 yang sebesar Rp101,3 triliun.
Secara lebih rinci, pinjaman tersebut akan dipenuhi melalui pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp128,1 triliun.
(NIA DEVIYANA)
Komentar
Posting Komentar