Kisah Gajah Mada Keluarkan Ajian Kabut Sakti Butakan Mata Penyerang Majapahit - Sindonews e

 

Kisah Gajah Mada Keluarkan Ajian Kabut Sakti Butakan Mata Penyerang Majapahit

Abdullah M Surjaya

Mahapatih Kerajaan Majapahit Gajah Mada. Foto/Ilustrasi

KISAH Mahapatih Gajah Mada selalu menarik diulas. Konon, Gaja Mada memiliki kesaktian yang bisa mendatangkan kabut tebal, sehingga membutakan mata musuh yang hendak menyerang Kerajaan Majapahit.

Mahapatih Gajah Mada dikenal tidak hanya sebagai seorang pemimpin yang tangguh, tetapi juga memiliki kesaktian luar biasa. Salah satu kesaktian legendarisnya adalah ajian "Kabut Sakti", yang konon bisa memanggil kabut tebal untuk melindungi Majapahit dari musuh-musuhnya.

Kisah ini bermula di Trowulan, wilayah yang menjadi pusat pemerintahan Majapahit. Dalam kitab Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca, diceritakan bahwa Trowulan sering diselimuti kabut.

Baca Juga

Namun, ini bukan kabut biasa. Kabut tersebut dipercaya sebagai hasil ajian sakti yang dikuasai oleh Gajah Mada. Kabut ini muncul setiap kali Majapahit dalam bahaya. Saat fajar menyingsing, kabut akan semakin pekat, menutupi pandangan musuh.

Mata para penyerang akan buta, terjebak dalam kebingungan, sehingga mereka tidak mampu melihat Majapahit. Dalam kondisi seperti itu, pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada dapat menyerang musuh dengan mudah, tanpa khawatir akan diserang balik.

Kabut Sakti ini menjadi bagian penting dalam sejarah Majapahit, terutama ketika terjadi Pemberontakan Ra Kuti pada tahun 1319. Ra Kuti, yang telah merebut tahta dari Raja Jayanegara, berhasil menguasai istana dengan bantuan sekutunya, Ra Yuyu dan Ra Tanca.

Ketika pemberontakan terjadi, kabut misterius menutupi seluruh Majapahit. Bahkan Gajah Mada, yang terkenal dengan ajian Kabut Saktinya, tidak bisa menembus kabut ini.

Baca Juga

Kabut yang menyelimuti Majapahit pada saat itu diyakini bukan berasal dari Gajah Mada, melainkan diturunkan dari Gunung Arjuno dan Gunung Anjasmoro oleh kekuatan jahat yang mendukung Ra Kuti.

Kabut ini membuat pasukan kerajaan terpecah dan tidak dapat berkoordinasi, sehingga Jayanegara terpaksa melarikan diri bersama keluarganya ke Desa Bedander. Namun, Gajah Mada tidak tinggal diam.

Meskipun kabut menutupi pandangannya, ia berhasil mengumpulkan pasukan Bhayangkara yang masih setia kepada Jayanegara. Dengan taktik jenius dan kesaktian lainnya, Gajah Mada membalas serangan Ra Kuti.

Dia memanggil pasukan dari Bali dan membunuh Singa Parapen, mata-mata utama Ra Kuti. Pertempuran sengit terjadi di bawah kabut tebal yang menyelimuti Majapahit. Di tengah pertempuran, Gajah Mada memanggil kembali Ajian Kabut Sakti.

Baca Juga

Alhasil pada saat itu justru berhasil mengacaukan barisan musuh. Pandangan musuh yang sudah terjebak dalam kabut buatan Gajah Mada semakin kacau, dan pasukan Majapahit mampu menyerang dengan lebih leluasa.

Akhirnya, Ra Kuti dikalahkan, dan Jayanegara kembali ke tahta Majapahit. Kabut tebal perlahan-lahan menghilang, menyisakan kejayaan Majapahit di bawah kepemimpinan Jayanegara yang dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada.

Demikianlah, ajian Kabut Sakti menjadi legenda dalam sejarah Majapahit, sebagai salah satu bukti kebijaksanaan dan kesaktian Mahapatih Gajah Mada dalam melindungi Kerajaan Majapahit sang penguasa bumi Nusantara.

(ams)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya