Makna "Burung Unta Memasukkan Kepala ke Tanah", Disebut Presiden Prabowo dalam Pidato Perdananya Halaman all - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Makna "Burung Unta Memasukkan Kepala ke Tanah", Disebut Presiden Prabowo dalam Pidato Perdananya Halaman all - Kompas

Share This

 

Makna "Burung Unta Memasukkan Kepala ke Tanah", Disebut Presiden Prabowo dalam Pidato Perdananya Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) menyinggung burung unta yang memasukkan kepala ke tanah.

Dalam pidato di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Minggu (20/10/2024), Prabowo mengajak Indonesia untuk berani melihat kenyataan dan tidak cepat berpuas diri.

"Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta. Kalau melihat sesuatu yang tidak enak memasukkan kepalanya ke dalam tanah," ujar Prabowo, Minggu.

Presiden pun mengajak bangsa Indonesia untuk menghadapi kesulitan dengan berani, bersatu guna mencari jalan keluar dari ancaman dan bahaya.

Membenamkan kepala ke tanah seperti burung unta merupakan sebuah idiom dalam bahasa Inggris, to bury your head in the sand, like an ostrich.

Lantas, apa maknanya?

Baca juga: Poin-poin Penting Pidato Presiden Prabowo

Makna burung unta memasukkan kepala ke tanah

Dilansir dari laman Cambridge Dictionary, "bury/have your head in the sand" bermakna menolak memikirkan fakta yang tidak menyenangkan, meski hal ini akan memengaruhi situasi seseorang.

Dengan kata lain, seseorang memilih mengabaikan atau menghindari masalah, tetapi tetap berharap masalah itu akan menghilang sendiri.

Idiom tersebut setidaknya berasal dari Romawi Kuno, menyebar sangat luas, sehingga digunakan sebagai ungkapan untuk orang yang menghindari masalahnya.

Dikutip dari Science ABC, kalimat ini lahir dari seorang sarjana Romawi, Pliny the Elder (23-79 M) yang bernama asli Gaius Plinius Secundus.

Baca juga: Gantikan Mayor Teddy, Siapa yang Akan Jadi Ajudan Presiden Prabowo?

Pliny adalah orang yang penuh rasa ingin tahu, bekerja tanpa lelah sepanjang hidupnya untuk memahami dunia di sekitarnya.

Sebelum meninggal dunia, dia menulis salah satu ensiklopedia sejarah alam pertama bertajuk Naturalis Historia (Sejarah Alam) yang terdiri dari 37 buku.

Pada Bab 1 Buku 10, dia menyebutkan kebiasaan burung unta yang menyembunyikan kepala di dalam pasir.

Pliny menulis, "... mereka membayangkan, ketika mereka telah memasukkan kepala dan leher mereka ke dalam semak-semak, seluruh tubuh mereka tersembunyi".

Baca juga: Suku Vadoma Punya Kaki Mirip Burung Unta dan Disebut Berasal dari Planet Liitolafisi, Bagaimana Faktanya?

Burung unta bersarang di pasir

Burung unta

Lihat Foto

Padahal, dalam kenyataan, burung unta tidak benar-benar menenggelamkan kepalanya di dalam pasir maupun tanah.

Diperkirakan, anggapan burung unta mengubur kepala dimulai setelah mengamati caranya bersarang dan bersembunyi dari predator.

Secara umum, kelompok burung, termasuk burung unta, membuat sarang untuk menyimpan telur hingga menetas.

Sayangnya, burung unta tidak bisa terbang dan tidak tahu cara naik pohon untuk membuat sarang tradisional seperti burung pada umumnya.

Sebagai gantinya, mereka membuat sarang di tanah, tetapi rawan diserang oleh predator. Guna mengatasi masalah ini, burung unta menggali lubang dangkal di tanah untuk menyimpan telurnya.

Baca juga: Daftar 135 Menteri, Wamen, Kepala Badan, hingga Staf Khusus yang Dilantik Prabowo

Setelah burung unta betina bertelur, burung unta jantan akan duduk di sarang untuk menghangatkan telur.

Namun, mengerami telur saja tidak cukup. Burung unta harus sering memindahkan atau menggulingkan telurnya dari waktu ke waktu.

Alasan pertama, agar suhu optimal tetap merata di seluruh bagian telur, tidak hanya berpusat pada satu sisi.

Kedua, ilmuwan percaya, membalik telur membuat embrio memperoleh cukup putih telur yang kaya protein albumin dan mineral untuk dapat berkembang dengan baik.

Saat membalik telur-telur inilah burung unta yang berkepala kecil dan punya ukuran tubuh besar akan tampak seperti mengubur kepalanya ke tanah maupun pasir.

Baca juga: Ramai soal Burung Unta Bisa Ditunggangi, Amankah?

Cara burung unta bersembunyi dari predator

Namun, pemikiran Pliny the Elder ribuan tahun lalu juga tidak sepenuhnya salah. Saat bahaya mendekat, burung unta dikenal akan menempel ke tanah dan menundukkan leher serta kepalanya.

Disadur dari laman McGill University, cara tersebut dilakukan burung unta untuk berbaur bersama lingkungan sekitar.

Perilaku menundukkan kepala dan leher ke tanah ini akan menipu predator dan orang yang menyaksikan, sehingga mengira kepala mereka tidak ada sama sekali.

Dari kejauhan, pemangsa mungkin mengira sedang melihat sejenis semak besar berwarna gelap.

Tidak hanya menundukkan kepala, burung unta juga kerap berlari ketika merasakan bahaya datang.

Dilansir dari Science World, burung unta dapat berlari cepat hingga 70 kilometer per jam dengan kaki yang panjang dan kuat.

Alih-alih menggunakan sayap untuk terbang, mereka memanfaatkannya sebagai "kemudi udara" yang memungkinkan bergerak zig-zag, mengerem, dan berbelok saat berlari kencang.

Bahkan, faktanya, burung unta adalah salah satu hewan tercepat di dunia dalam hal berlari kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages