Mendes Yandri Bersumpah Tak Gunakan Uang Negara di Haul Ibu dan Peringatan dari Mayor Teddy Halaman all - Kompas

 

Mendes Yandri Bersumpah Tak Gunakan Uang Negara di Haul Ibu dan Peringatan dari Mayor Teddy Halaman all - Kompas

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto mendapat sorotan publik setelah menggelar acara pribadi yang menggunakan kop surat kementerian resmi, sehari setelah pelantikannya.

Acara tersebut merupakan peringatan haul kedua almarhumah ibunya, Hj Biasmawati, dan undangannya mencakup perayaan Hari Santri serta Tasyakuran.

Baca juga: Soal Surat Berkop Kementerian untuk Haul Ibunda, Yandri: Tak Satu Sen Uang Kemendes Saya Gunakan

Kontroversi ini mencuat setelah eks Menko Polhukam Mahfud MD menyebarkan informasi tersebut ke publik, menilai tindakan Yandri sebagai pelanggaran etika birokrasi.

Yandri menegaskan, ia tidak menggunakan uang kementerian untuk acara tersebut, meskipun undangan menggunakan kop kementerian.

"Tapi intinya dari acara itu tidak satu sen pun uang Kemendes yang saya gunakan, demi Allah, demi Rasul, enggak ada," ujar Yandri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: Soal Surat Berkop Kementerian, Zulhas Minta Yandri Susanto Minta Maaf dan Tak Ulangi Perbuatan

Yandri menjelaskan, acara haul ibunya telah digelar setiap tahun selama 15 tahun terakhir dan selalu ramai yang datang.

Ia menggabungkan acara tersebut dengan peringatan haul ibunya yang meninggal dua tahun lalu, karena kebetulan hari meninggalnya jatuh pada tanggal yang sama.

"Bukan hanya dari Serang tapi dari Cilegon, dari Kota Serang, dari Tanggerang, dari Pandeglang, Jakarta termasuk unsur-unsur yang datang juga banyak. Ada pihak akademisi, ada pejabat negara, ada alim ulama, para kiai, masyarakat biasa," ungkapnya.

"Memang salah satu yang kami undang itu sebagian kecil kepala desa lebih kurang 30 atau 25 kepala desa, tidak semuanya, ya. Karena punya ikatan emosional sama keluarga kami," kata dia.

Baca juga: Saat Mendes-PDTT Yandri Susanto Bersurat Ajak Pejabat Lokal Rayakan Haul Ibundanya...

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengakui bahwa penggunaan kop surat kementerian untuk acara pribadi adalah kesalahan administrasi.

Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, undangan hanya disebar melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.

"Saya baru belajar menjadi menteri setelah dilantik dua hari lalu, setelah tiga periode menjadi anggota dewan," tambahnya.

Yandri berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa depan.

"Ada diskusi waktu itu di internal kesekjenan perlu ada surat itu. Ya saya karena sedang sibuk, sedang banyak persiapan-persiapan pasca pelantikan, ya saya memang mungkin kurang kontrol saja," kata eks wakil ketua MPR itu.

Permintaan Maaf dari Ketua Umum PAN

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mendesak Yandri untuk meminta maaf atas penggunaan kop surat resmi kementerian untuk acara pribadi.

"Kan sudah minta maaf. (Arahan sebagai Ketum PAN) Ya (meminta Yandri) minta maaf," ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pimpinan DPR Minta Mendes-PDT Yandri Susanto Berhati-hati

Ia menekankan, kejadian serupa tidak boleh terulang lagi di masa mendatang.

Zulhas juga bersyukur karena insiden ini terjadi di awal jabatan menteri-menteri Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan tidak akan terulang di kemudian hari.

"Bagus kan karena terjadi awal-awal," katanya.

Peringatan untuk Semua Menteri

Menanggapi kontroversi ini, Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya memberikan peringatan kepada semua menteri di Kabinet Merah Putih.

Peringatan tersebut disampaikan melalui WhatsApp grup, di mana Teddy meminta para menteri untuk berhati-hati terkait penggunaan kop surat kementerian dan tanda tangan menteri.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengonfirmasi, Seskab memberikan imbauan untuk menjaga kepercayaan publik.

Baca juga: Akui Buat Undangan Resmi Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes PDT Yandri: Tidak Akan Diulangi

"Kita harus siaga bersama. Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih," ujarnya di Istana, Jakarta.

Ia menambahkan bahwa peringatan tersebut bukanlah teguran, melainkan pengingat untuk tidak menggunakan kementerian untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

"Kita harus siaga bersama. Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya