Miris, Bocah 3 Tahun di Gaza Tewas Tertimpa Bantuan yang Diterjunkan dari Udara - inews

 

Miris, Bocah 3 Tahun di Gaza Tewas Tertimpa Bantuan yang Diterjunkan dari Udara - Bagian All

GAZA, iNews.id - Seorang bocah 3 tahun di Khan Younis, Jalur Gaza, tewas tertimpa bantuan kemanusiaan yang diterjunkan dari udara, Sabtu (19/10/2024). Sebagian bantuan yang diterjunkan dari pesawat menggunakan parasut jatuh menimpa tenda pengungsi tempat korban, Sami Ayyad, berada.

Sami dan keluarganya sedang sarapan saat tertimpa bantuan seberat ratusan kilogram tersebut.

Beberapa anggota keluarga sempat berlindung ke tempat aman di dalam tenda darurat, namun Sami saat itu sedang bersama ayahnya berada di luar.

"Saya duduk di sini bersama bocah itu dan saat saya pergi, bantuan menimpanya," kata ayah Sami, Ayyad, kepada CNN.

Bibi dan sepupu Sami juga terluka di kaki dan wajah akibat tertimpa bantuan.

Begitu bantuan jatuh, Ayyad tak langsung mengambil bahan makanan di dalamnya, melainkan menyelamatkan putranya.

"Saya menggendongnya dan berlari. Tidak ada rumah sakit. Saya berlari seperti orang gila, tapi anak ini langsung meninggal. Saya tidak bisa menyelamatkannya," kata Ayyad.

Anggota keluarga lainnya tak bisa berbuat banyak, hanya bisa menangis sambil mengelilingi jasad Sami. Tak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan karena rumah sakit juga tak sanggup menampung begitu banyak korban luka. 

Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Yordania, mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan menjatuhkan dari pesawat karena Israel menutup akses darat. 

Ayyad menegaskan warga Gaza tak menginginkan bantuan seperti itu, diberikan tanpa menunjukkan rasa hormat.

"Kami tidak menginginkan bantuan. Kami menginginkan martabat. Cukup sudah penghinaan yang kami terima dari orang Arab, bukan cuma orang Israel. Mereka yang tidak punya belas kasihan kepada kami," katanya.

Dia juga mengisahkan kengerian yang dihadapi keluarga dan pengungsi lain setiap hari. Serangan Israel ke tenda pengungsian bisa datang kapan saja.

"Saya tidur di malam hari tanpa yakin apakah akan bangun. Kami adalah manusia, bukan hewan yang diberi makanan dari langit," ujarnya.

Sekitar 1,84 juta warga Gaza menghadapi rawan pangan parah. Anak-anak warga kantong yang telah diblokade Israel sejak 2007 itu juga menghadapi gizi buruk yang parah.

Beberapa lembaga hak asasi manusia (HAM) internasional berulang kali mengecam penyaluran bantuan dari udara sebagai cara yang tidak efisien. Satu-satunya cara aman adalah melalui darat yakni dengan mendesak Israel membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya