70 Persen Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Perempuan dan Anak-Anak, Usia 1 Hari hingga 97 Tahun - inews

 

70 Persen Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Perempuan dan Anak-Anak, Usia 1 Hari hingga 97 Tahun - Bagian All

JENEWA, iNews.id - Kantor HAM PBB mengungkap hampir 70 persen dari total korban kebrutalan Israel di Jalur Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh hampir 43.500 orang, sebagaimana data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Dalam laporan terbarunya, kantor HAM PBB memaparkan fakta-fakta mengerikan yang dialami warga sipil Gaza serta Israel sejak perang 7 Oktober 2023.

Laporan tersebut juga menjelaskan berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel, meliputi kejadian-kejadian yang dianggap sebagai kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, bahkan mungkin genosida.

"Laporan tersebut menunjukkan bagaimana warga sipil di Gaza telah menanggung beban serangan, termasuk melalui 'pengepungan secara total' di Gaza oleh pasukan Israel," bunyi pernyataan kantor HAM PBB, dikutip dari AFP, Sabtu (9/11/2024).

Laporan tersebut juga mengungkap kegagalan pemerintah Israel untuk mengizinkan, memfasilitasi, dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan, menghancurkan infrastruktur sipil, serta memicu pengungsian massal yang berulang.

"Tindakan pasukan Israel ini telah menyebabkan tingkat pembunuhan, kematian, luka, kelaparan, penyakit, dan wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya," demikian isi laporan.

Kantor HAM PBB telah memverifikasi sebanyak 8.119 korban meninggal dari total 34.500 orang selama 6 bulan pertama perang di Gaza. Hampir 70 persen dari korban meninggal yang terverifikasi adalah anak-anak dan perempuan, yakni 3.588 anak-anak dan 2.036 perempuan.

"(Menunjukkan) Pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional, termasuk pembedaan dan proporsionalitas,” bunyi pernyataan.

Dari data itu, kantor HAM PBB yakin jumlah tersebut mewakili keseluruhan korban meninggal di Gaza sampai saat ini.

"Kami yakin ini mewakili rincian total korban tewas, proporsi yang sama dengan yang dimiliki otoritas Gaza," kata Juru Bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani.

Kepala kantor HAM PBB Volker Turk menegaskan, hasil pemantauan pihaknya menunjukkan, tingkat pembunuhan dan luka warga sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan konsekuensi langsung dari kegagalan Israel dalam mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional.

"Tragisnya, pola pelanggaran yang terdokumentasi ini terus berlanjut, lebih dari setahun setelah dimulainya perang," ujarnya.

Pihaknya juga mencatat, sekitar 80 persen dari total korban meninggal yang terverifikasi berlangsung dalam serangan terhadap bangunan tempat tinggal.

Korban serangan terhadap bangunan tempat tinggal adalah anak-anak berusia antara 5 hingga 9 tahun dengan korban termuda seorang bocah laki-laki berusia 1 hari dan yang tertua seorang perempuan 97 tahun.

Laporan juga mengungkap, sebagian besar kasus kematian yang terverifikasi di bangunan tempat tinggal bisa dijelaskan oleh metodologi verifikasi standar kantor HAM, yakni membutuhkan setidaknya tiga sumber independen.

Otoritas Gaza sejak awal perang menyatakan, perempuan dan anak-anak menjadi korban terbanyak. Namun karena kurangnya akses untuk mendapat verifikasi penuh dari PBB, laporan otoritas setempat menjadi sangat kontroversial. Namun dengan laporan dari kantor HAM PBB ini semua menjadi lebih terang benderang.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya