Juru Bicara Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut Lebanon
Minggu, 17 Nov 2024 21:35 WIB
Ilustrasi. Serangan Israel ke Beirut tewaskan seorang juru bicara Hizbullah. Foto: (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
--
Juru bicara kelompok milisi Hizbullah, Mohammed Afif, tewas akibat serangan Israel di pusat kota Beirut, Lebanon, pada Minggu (17/11) waktu setempat.
Kematian Afif dikonfirmasi oleh seorang sumber keamanan Lebanon. Serangan Israel tersebut menghantam wilayah kantor cabang partai Baath yang berlokasi di Lebanon.
"Serangan terhadap Ras al-Nabaa menewaskan pejabat hubungan media Hizbullah, Mohammed Afif," kata sumber yang identitasnya dirahasiakan itu, seperti diberitakan AFP.
Pejabat kantor berita nasional Lebanon melaporkan bahwa Sekjen cabang partai Baath di Lebanon, Ali Hijazi, telah mengonfirmasi kematian pejabat media Hizbullah tersebut.
Sementara itu, tentara Israel masih menolak untuk memberikan tanggapan resmi terkait kematian Mohammed Afif dalam serangan di Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan serangan itu menewaskan satu orang dan tiga orang luka-luka. Jumlah korban itu masih bisa berubah karena petugas masih membersihkan puing-puing dari lokasi serangan.
Mohammed Afif merupakan salah satu pejabat media Hizbullah yang bertanggung jawab atas hubungan media organisasi itu selama bertahun-tahun.
Afif juga merupakan orang yang kerap memberi informasi terkait Hizbullah kepada wartawan lokal maupun asing dengan menyamar sebagai anonim.
Sementara itu, serangan terbaru Israel di Beirut tersebut dikonfirmasi menyebabkan kerusakan besar. Sejumlah orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan di Ras al-Nabaa, sebuah wilayah dekat kedutaan Prancis dan sebuah universitas.
Sejak 23 September, Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon, kemudian mengirim pasukan darat.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa lebih dari 3.440 orang telah tewas sejak Oktober tahun lalu, ketika Hizbullah dan Israel mulai saling tembak.
Konflik tersebut telah menyebabkan Lebanon mengalami kerugian ekonomi lebih dari $5 miliar, dengan kerusakan struktural aktual mencapai miliaran lebih, menurut Bank Dunia pada hari Kamis.
(frl/dna)
Komentar
Posting Komentar