Adu Sangar dua Jet Tempur Incaran Indonesia Rafale disebut Lebih Hebat Daripada KF-21 Boramae Hal Ini yang Membuatnya Unggul - Zona Jakarta
Adu Sangar dua Jet Tempur Incaran Indonesia Rafale disebut Lebih Hebat Daripada KF-21 Boramae Hal Ini yang Membuatnya Unggul - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Modernisasi kekuatan tempur udara Indonesia telah membawanya melakukan pembelian beberapa jet tempur.
Beberapa nama jet tempur disebutkan mulai dari Rafale, F-15EX, hingga KF-21 Boramae menjadi incaran Indonesia.
Sejauh ini Indonesia telah meyepakati pembelian Rafale dari Dassault Aviation Prancis, sementara KF-21 Boramae dalam proses pengembangan bersama Korsel.
Kemudian F-15EX masih dalam tahap penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Indonesia.
Namun, dari serangkaian kontrak dan komitmen Indonesia, kerja sama pembangunan KF-21 Boramae mengalami hambatan di mana Indonesia memilih untuk mengurangi iuran.
Menurut Yohnap News Agency, pada 28 Agustus 2024 dalam artikel berjudul "Indonesia mengurangi anggaran proyek KF-21."
Proyek jet tempur KF-21 dikabarkan dikembangkan bersama oleh Korea Selatan dan Indonesia pada tahun 2016.
Awalnya, proyek ini diperkirakan menelan biaya 8,1 triliun won, dan Indonesia menyumbangkan 1,7 triliun won.
Baca Juga:
Namun, karena dampak krisis ekonomi, Indonesia tidak mampu membayar biaya penelitian dan pengembangan sejak tahun 2017.
Hingga April tahun ini, pemerintah Indonesia hanya membayar 400 miliar won.
Pada bulan Mei 2024, pemerintah Indonesia mengusulkan kepada Korea Selatan untuk mengurangi total investasi yang diperkirakan semula sebesar 1,7 triliun won menjadi 600 miliar won ketika proyek tersebut selesai secara keseluruhan pada tahun 2026.
Pejabat Administrasi Program Pengadaan Pertahanan Korea Selatan mengatakan Indonesia akan mengurangi dana investasi dan bagian transfer teknologi juga akan relatif berkurang.
Menurut laporan, jika Indonesia ingin mendapatkan prototipe pesawat tempur KF-21, mungkin harus membayar biaya tambahan.
Namun sebelumnya, pada tahun 2022, Indonesia mencapai kesepakatan dengan Perancis untuk membeli 42 jet tempur Rafale dari Perancis, dengan total nilai kontrak sebesar 8,1 miliar dollar AS.
Menurut laporan beberapa sumber menyatakan bahwa, baik Rafale maupun KF-21 Boramae yang diincar Indonesia keduanya memiliki hampir kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menurut ifeng.com, pada 9 Oktober 2022 "Indonesia membeli Rafale dan melepaskan KF-21 Boramae."
Baca Juga:
Mencoba membandingkan kemampuan kedua jet tempur generasi 4,5 tersebut.
Menurut keterangan tersebut, pesawat tempur Rafale tidak diragukan lagi lebih baik dari KF-21 Boramae.
Meski pesawat tempur Rafale merupakan pesawat tempur non-siluman, namun waktu pengembangannya relatif singkat dan juga menggunakan sebagian dari desain siluman sistem avionik dan mesinnya termasuk mesin.
Struktur bodinya tidak kalah jauh dengan KF-21 Boramae.
Dari segi keragaman senjata, jet tempur Rafale bahkan memiliki keunggulan, dan jauh lebih kuat dibandingkan jet tempur KF-21 Boramae dalam hal kemampuan serangan darat.
Pesawat tempur KF-21 Boramae juga memiliki kelebihan tersendiri, yakni merupakan pesawat tempur yang dikembangkan puluhan tahun lebih lambat dari Rafale.
Ditambah dengan dukungan Lockheed, KF-21 Boramae masih memiliki keunggulan karena tergolong terlambat.
Pesawat tempur KF21 saat ini adalah pesawat tempur tipikal dengan senjata eksternal, tetapi struktur ruang bom internalnya dicadangkan.
Jika desain siluman disempurnakan dan tunggangan internal digunakan, pesawat tempur KF-21 Boramae akan memiliki keunggulan siluman hampir satu generasi dibandingkan pesawat tempur Rafale.
Sementara itu, potensi peningkatan dan batas atas kinerja pesawat tempur KF21 jauh lebih tinggi daripada milik pesawat tempur Rafale.
***
ZONAJAKARTA.com - Modernisasi kekuatan tempur udara Indonesia telah membawanya melakukan pembelian beberapa jet tempur.
Beberapa nama jet tempur disebutkan mulai dari Rafale, F-15EX, hingga KF-21 Boramae menjadi incaran Indonesia.
Sejauh ini Indonesia telah meyepakati pembelian Rafale dari Dassault Aviation Prancis, sementara KF-21 Boramae dalam proses pengembangan bersama Korsel.
Kemudian F-15EX masih dalam tahap penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Indonesia.
Namun, dari serangkaian kontrak dan komitmen Indonesia, kerja sama pembangunan KF-21 Boramae mengalami hambatan di mana Indonesia memilih untuk mengurangi iuran.
Menurut Yohnap News Agency, pada 28 Agustus 2024 dalam artikel berjudul "Indonesia mengurangi anggaran proyek KF-21."
Proyek jet tempur KF-21 dikabarkan dikembangkan bersama oleh Korea Selatan dan Indonesia pada tahun 2016.
Awalnya, proyek ini diperkirakan menelan biaya 8,1 triliun won, dan Indonesia menyumbangkan 1,7 triliun won.
Baca Juga:
Namun, karena dampak krisis ekonomi, Indonesia tidak mampu membayar biaya penelitian dan pengembangan sejak tahun 2017.
Hingga April tahun ini, pemerintah Indonesia hanya membayar 400 miliar won.
Pada bulan Mei 2024, pemerintah Indonesia mengusulkan kepada Korea Selatan untuk mengurangi total investasi yang diperkirakan semula sebesar 1,7 triliun won menjadi 600 miliar won ketika proyek tersebut selesai secara keseluruhan pada tahun 2026.
Pejabat Administrasi Program Pengadaan Pertahanan Korea Selatan mengatakan Indonesia akan mengurangi dana investasi dan bagian transfer teknologi juga akan relatif berkurang.
Menurut laporan, jika Indonesia ingin mendapatkan prototipe pesawat tempur KF-21, mungkin harus membayar biaya tambahan.
Komentar
Posting Komentar