Angkatan Laut AS Mantap Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 Secara Independen - Zona Jakarta

 

Angkatan Laut AS Mantap Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 Secara Independen - Zona Jakarta

Konsep awal jet tempur generasi keenam yang akan dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.
Konsep awal jet tempur generasi keenam yang akan dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat

ZONAJAKARTA.COM - Angkatan Laut AS (US Navy) mengonfirmasi akan mengembangkan jet tempur generasi keenam, F/A-XX, secara independen dari program Next Generation Air Dominance (NGAD) Angkatan Udara.

Dikutip Zonajakarta.com dari Aviation Week edisi Jumat, 8 November 2024 berjudul "U.S. Navy Carves Independent Path For Future Fighter Design", keputusan ini disampaikan oleh Direktur Divisi Perang Udara, Rear Adm. Michael Donnelly.

F/A-XX dirancang untuk menggantikan F/A-18E/F dan EA-18G, serta melengkapi F-35C di Carrier Air Wings.

Program ini menargetkan teknologi yang lebih hemat biaya dan tidak bergantung pada mesin adaptif NGAD Angkatan Udara.

"Kami fokus pada solusi yang terjangkau untuk mendukung struktur dan desain kekuatan masa depan," ujar Donnelly.

Angkatan Laut tengah menyeleksi proposal dari tiga perusahaan besar, yakni Boeing, Lockheed Martin, dan Northrop Grumman.

Baca Juga:

Program ini ditargetkan masuk tahap Engineering and Manufacturing Development (EMD) pada akhir tahun fiskal 2025.

Namun, pemotongan anggaran sebesar 67% untuk periode 2025-2028 menjadi tantangan besar dalam memastikan kelancaran jadwal pengembangan.

Berbeda dengan NGAD Angkatan Udara yang menekankan pada dominasi udara, F/A-XX difokuskan pada peran multirole.

Termasuk kemampuan serangan jarak jauh, pengendalian laut, dan pertahanan armada.

Rear Adm. Donnelly menegaskan bahwa desain ini dirancang untuk fleksibilitas misi dengan mempertahankan kemampuan bertahan dalam berbagai kondisi operasi.

Hal ini menjadikan F/A-XX solusi yang lebih relevan bagi misi di kapal induk.

Baca Juga:

Konsep awal jet tempur generasi keenam yang akan dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.

Selain itu, F/A-XX akan menjadi pesawat berawak penuh tetapi mengintegrasikan konsep Manned/Unmanned Teaming (MUM-T).

Dalam konsep ini, pesawat akan bekerja sama dengan platform tak berawak, seperti MQ-25 Stingray, untuk memperluas jangkauan serangan dan meningkatkan kemampuan bertahan.

Teknologi ini memungkinkan pembagian misi secara efisien antara aset berawak dan tak berawak, termasuk pengintaian, serangan elektronik, hingga dukungan logistik.

Dikutip Zonajakarta.com dari The Aviationist edisi Sabtu, 16 November 2024 berjudul "U.S. Navy to Develop F/A-XX Next-Generation Fighter Independently of Air Force NGAD", Angkatan Laut AS juga memastikan bahwa spesifikasi awal untuk F/A-XX sudah sesuai dengan kebutuhan misi masa depan.

"Kami merasa sangat yakin bahwa spesifikasi ini mampu memberikan kemampuan yang diperlukan," ujar Donnelly.

Meski demikian, program ini tetap harus bersaing dengan prioritas anggaran lain, seperti modernisasi kapal induk dan pengembangan sistem tak berawak.

Baca Juga:

Langkah independen ini dianggap strategis untuk melindungi F/A-XX dari dampak evaluasi ulang NGAD Angkatan Udara, yang saat ini menghadapi kendala biaya tinggi.

Keputusan Angkatan Laut untuk tidak sepenuhnya mengadopsi teknologi Angkatan Udara juga mencerminkan perbedaan kebutuhan operasional antara kedua cabang militer ini.

Dengan visi jelas, Angkatan Laut tetap optimis terhadap kemampuan dan relevansi F/A-XX dalam struktur kekuatan masa depan mereka.***

Halaman:
Konsep awal jet tempur generasi keenam yang akan dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.

ZONAJAKARTA.COM - Angkatan Laut AS (US Navy) mengonfirmasi akan mengembangkan jet tempur generasi keenam, F/A-XX, secara independen dari program Next Generation Air Dominance (NGAD) Angkatan Udara.

Dikutip Zonajakarta.com dari Aviation Week edisi Jumat, 8 November 2024 berjudul "U.S. Navy Carves Independent Path For Future Fighter Design", keputusan ini disampaikan oleh Direktur Divisi Perang Udara, Rear Adm. Michael Donnelly.

F/A-XX dirancang untuk menggantikan F/A-18E/F dan EA-18G, serta melengkapi F-35C di Carrier Air Wings.

Program ini menargetkan teknologi yang lebih hemat biaya dan tidak bergantung pada mesin adaptif NGAD Angkatan Udara.

"Kami fokus pada solusi yang terjangkau untuk mendukung struktur dan desain kekuatan masa depan," ujar Donnelly.

Angkatan Laut tengah menyeleksi proposal dari tiga perusahaan besar, yakni Boeing, Lockheed Martin, dan Northrop Grumman.

Baca Juga:

Program ini ditargetkan masuk tahap Engineering and Manufacturing Development (EMD) pada akhir tahun fiskal 2025.

Namun, pemotongan anggaran sebesar 67% untuk periode 2025-2028 menjadi tantangan besar dalam memastikan kelancaran jadwal pengembangan.

Berbeda dengan NGAD Angkatan Udara yang menekankan pada dominasi udara, F/A-XX difokuskan pada peran multirole.

Termasuk kemampuan serangan jarak jauh, pengendalian laut, dan pertahanan armada.

Rear Adm. Donnelly menegaskan bahwa desain ini dirancang untuk fleksibilitas misi dengan mempertahankan kemampuan bertahan dalam berbagai kondisi operasi.

Hal ini menjadikan F/A-XX solusi yang lebih relevan bagi misi di kapal induk.

Baca Juga:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya