Bukan Pesawat Rusia atau China, Ini Jet Tempur Generasi Kelima yang Diklaim Bakal Kalahkan F-35 - Zona Jakarta
Bukan Pesawat Rusia atau China, Ini Jet Tempur Generasi Kelima yang Diklaim Bakal Kalahkan F-35 - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - China dan Rusia baru saja memamerkan pesawat generasi kelima mereka di Zhuhai Air Show, Provinsi Guangdong, China, untuk mengalahkan reputasi pesawat generasi kelima AS, F-35.
Rusia memamerkan S-57 dan China mengandalkan J-20 dan J-35.
Turki tak mau kalah dalam perlombaan pesawat generasi kelima dental memproduksi KAAN yang diklaim lebih bail daripada F-35 buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS).
Turki bahkan segera memproduksi secara masal jet tempur generasi kelima mereka.
Dalam wawancara dengan Gdh TV, Direktur Utama Turkish Aerospace Industries (TAI), Mehmet Demiroglu mengatakan, rencana produksi masal itu sudah jelas.
TAI sebagai perodusen KAAN akan memproduksi 20 unit KAAN untuk Angkatan Udara Turki pada 2028.
Selanjutnya, pada 2029 TAI diharapkan bisa memproduksi 2 unit KAAN setiap bulannya.
Secara total, TAI harus menyediakan 100 unit KAAN untuk Angkatan Udara Turki, lalu akan terus memproduksi untuk memenuhi permintaan negara sahabat atau sekutu.
"Tambahan lagi, kami akan memproduksi jumlah yang sama untuk memenuhi konsumen negara sahabat, bahkan bisa mencapai 150 unit atau lebih," kata Mehmet.
Mehmet Demiroglu yakin, permintaan terhadap KAAN akan sangat tinggi dan diharapkan TAI akan mendapat pesanan 250-300 unit dalam waktu dekat.
Keyakinan itu didasari bahwa KAAN memiliki performa dan fasilitas yang bisa diandalkan.
Bahkan, mantan Direktur Utama TAI, Temel Kotil, merasa yakin KAAN akan mengalahkan performa pesawat generasi kelima F-35 buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS).
Padahal, Turki sebenarnya juga mengharapkan memiliki 100 unit F-35 setelah ikut program Joint Strike Fighter.
Karena Turki membeli sistem pertahanan udara berbasis darat S-400 buatan Rusia, Turki pun dikeluarkan dari program F-35 itu.
Sementara, kebutuhan turki untuk memodernisasi pertahanan udaranya sangat mendesak.
Untungnya, Turki sejak 2016 sudah mengembangkan pesawat generasi kelimanya sendiri, KAAN.
Sehingga, begitu terlempar dari program F-35, Turki justru bisa berkonsentrasi mengembangkan dan memproduksi KAAN secara besar-besaran.
TAI merasa percaya diri bahwa KAAN bisa bersaing dan melebihi F-35, karena tak hanya dibekali teknologi siluman, tapi juga berbagai senjata dan fasilitas lain.
KAAN akan dilengkapi rudal jelajah canggih, CAKIR, bom berdiameter kecil (SDB) TOLUN, dan rudal dari udara-ke-udara GOKDOGAN dan BOZDOGAN.
Jet tempur KAAN juga memiliki sistem fitur yang membaca situasi, termasuk fasilitas helm Tulgar yang terintegrasi dengan sistem.
Selain itu, KAAN juga menggunakan radar MURAD AESA, Sistem Penelusur dan Pencari Berbasis Infra-merah (IRST), dan sistem pencegah serangan langsung, YILDIRM.
TAI sebagai perusahaan pengembang KAAN akan terus meningkatkan kemampuan dan optimalisasi perangkat senjata, sistem sensor, dan avionik yang menjadi superioritas pesawat generasi kelima.
Prototipe KAAN sudah menjalani penerbangan perdana pada 21 Februari 2024 dan melakukan penerbangan kedua pada 6 Mei 20224.
Dalam dua percobaan itu, KAAN terbang selama 14 menit dengan ketinggian 10.000 meter dan kecepatan 230 knot.
TAI akan kembali memproduksi prototipe KAAN kedua dan ketiga (P1 dan P2) pada 2025 di pabriknya di Kahramankazan.
Tahun berikutnya, 2026, TAI memproduksi tiga protipe lati (P3, P4, dan P5) sehingga secara total akan ada 6 prototipe yang bisa diuji dan dipamerkan.
Setelah itu, TAI segera memenuhi order 100 unit KAAN untuk Angkatan Udara Turki dan sejak itu produksi secara masal dimulai.
Harga KAAN diperkirakan mencapai 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,5 triliun) atau lebih.
Meski tergolong mahal, namuan menurut TAI sudah ada beberapa negara yang tertarik.
Pada Februari 2024, Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar mengatakan, "Ukraina tak hanya akan membeli (KAAN) tapi juga menggunakannya."
Sangat mungkin, jika perang Ukraina dengan Rusia masih berlarut, Ukraina akan segera membeli KAAN untuk bertempur.
"Tim dari Ukraina sedang bekerja dan berkompetisi untuk proyek KAAN," tambahnya.
TAI juga sudah memproyeksikan, kemungkinan produksi masal sudah bisa dilakukan pada 2030.
KAAN yang juga disebut TF-X melibatkan banyak parter internasional dan beberapa negara untuk bergabung dalam proyek ini.
Pesawat ini digadang bakal menjad jet tempur generasi kelima yang bersaing dengan F-35 milik AS, Su-57 milik Rusia, atau J-20 dan J-35 milik China.
KAAN memiliki panjang 19 meter dan bentang sayap 12 meter dengan tinggi 6 meter.
Ukuran KAAN ini mirip dengan Su-57 dan F-35.
KAAN menggunakan mesin ganda, meski belum disebutkan spesifikasi mesinnya.
Namun, KAAN dinyatakan akan memiliki kecepatan supersonik, tapi tetap memiliki kemampuan manuver yang lincah dan tetap stabil.
Tersingkirnya Turki dari proyek F-35 justru memacu mereka untuk terus mengembangkan KAAN dan menyaingi F-35 maupun pesawat sekelas milik Rusia dan China.
KAAN dirancang untuk memiliki jangkauan terbang sejauh 2.222 kilometer, sehingga sangat prima untuk melakukan misi-misi penting. ***
Komentar
Posting Komentar