Gencatan Senjata di Lebanon, Houthi dan Pejuang Irak Terus Dukung Gaza | Halaman Lengkap
Pendukung Houthi gelar aksi bela Palestina di Sanaa, Yaman. Foto/anadolu
- Kelompok pejuang Houthi Yaman menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung dan berdiri di samping rakyat Gaza dengan semua sumber daya yang tersedia.
Hizam Al-Aswad, anggota biro politik kelompok tersebut, mengatakan kepada Al-Resalah Net, "Kami menegaskan kembali dukungan berkelanjutan kami untuk rakyat Gaza yang teguh menggunakan semua cara yang kami miliki."
"Rakyat Yaman kami yang hebat dan tangguh tidak akan pernah lelah mendukung saudara-saudara kami di Gaza, baik melalui saluran publik, resmi, militer, keuangan, atau media, dan dengan semua metode lain yang tersedia," tegas dia.
Dia menekankan perjanjian yang disepakati Israel dan Lebanon menandai kemenangan yang jelas bagi perlawanan.
Dia menegaskan, "Hizbullah menang dengan margin yang signifikan, seperti yang diungkapkan oleh pemimpin perlawanan dan martir bangsa, Sayyed Hassan Nasrallah. Musuh Zionis dan para pendukungnya telah direndahkan dan dikalahkan.”
“Mereka menyerah hanya setelah Tel Aviv terbakar, dan Haifa, Acre, Nahariya, dan setiap landasan politik, ekonomi, dan benteng keamanan mereka terbakar,” tegas Al-Aswad.
“Segera, musuh akan menyerah di Gaza, takluk di bawah serangan kuat para pejuang perlawanan, para pahlawan jihad, dan poros perlawanan dan dukungan,” ungkap dia.
Sementara itu, gencatan senjata di Lebanon tidak akan menghentikan dukungan perlawanan Irak untuk Gaza, menurut juru bicara Harakat Ansar Allah Al-Awfiya.
Berbicara kepada Al-Resalah Net, Adel Al-Karawi menegaskan poros perlawanan memiliki alat dan metode untuk memperkuat dukungannya terhadap Gaza, memaksa musuh menerima perjanjian yang mengakhiri tragedi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Dia menjelaskan front dukungan didirikan terutama untuk menghentikan perang yang tidak adil terhadap Gaza dan akan melanjutkan misinya hingga tujuannya tercapai.
Al-Karawi selanjutnya menjelaskan perlawanan Lebanon berhasil mencapai kesepakatan yang mewajibkan negara pendudukan menetapkan batas wilayah dan menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon, termasuk wilayah yang diduduki.
Menegaskan kembali pendiriannya, Al-Karawi mencatat negara musuh menderita kerugian besar di Lebanon, yang memaksanya menarik diri dan menerima kesepakatan tersebut.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa hasil yang sama akan terjadi di Gaza karena ketahanan dan serangan perlawanan di sana.
(sya)
Komentar
Posting Komentar