Jet Tempur KAAN Buat AS Timbang Ulang Keputusan Untuk Keluarkan Turki dari Member Pengguna F-35 - Zona Jakarta
Jet Tempur KAAN Buat AS Timbang Ulang Keputusan Untuk Keluarkan Turki dari Member Pengguna F-35 - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengeluarkan Turki dari program jet tempur generasi kelima F-35 kembali menjadi perbincangan.
Menteri Pertahanan Nasional Turki, Yaşar Güler, baru-baru ini mengungkapkan bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk mengubah keputusannya tersebut.
Hal ini tak lepas dari kemajuan Turki dalam mengembangkan jet tempur domestik mereka, KAAN, yang berhasil menarik perhatian Washington.
Dikutip Zonajakarta.com dari Simple Flying edisi Rabu, 27 November 2024 berjudul "Turkey Renews Offer To US For F-35s & Adjusts F-16 Commitment", AS mengeluarkan Turki dari program F-35 pada 2019 sebagai respons atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
Langkah ini dilakukan karena AS khawatir bahwa penggunaan S-400 di Turki dapat membahayakan keamanan data teknologi F-35.
Sebelum dikeluarkan, Turki telah berencana membeli 100 unit F-35A dan bahkan berkontribusi dalam produksi beberapa komponen jet tempur tersebut.
Baca Juga: Jet Tempur Super Hornet Milik AS Masih Punya Peran Penting di Era F-35 dan F-22, Ini Alasannya
Namun, keputusan AS ini membuat industri pertahanan Turki kehilangan pendapatan miliaran dolar dari produksi komponen F-35.
Menurut Güler, enam jet F-35 yang awalnya diperuntukkan bagi Turki telah selesai diproduksi, dan Turki telah melakukan pembayaran awal.
Namun, hingga kini jet-jet tersebut masih disimpan di AS tanpa kejelasan pengiriman.
Güler menyebut bahwa kemajuan Turki dalam pengembangan jet tempur KAAN menjadi salah satu alasan mengapa AS mulai melunak.
Jet tempur KAAN, yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), dianggap mampu menunjukkan kapasitas teknologi militer Turki.
“Ketika AS melihat bahwa kami mampu membangun dan menerbangkan KAAN, mereka mulai mengubah sikap mereka terkait F-35,” ujar Güler.
Baca Juga: Amerika Serikat Akhirnya Izinkan Turki Operasikan S-400 dengan Bayaran Enam F-35
Namun, meski ada sinyal positif, belum ada langkah konkret dari AS untuk merealisasikan pengiriman F-35 atau mengembalikan Turki ke dalam program tersebut.
Sebagai alternatif, AS telah menyetujui penjualan 40 unit jet tempur F-16 Block 70 kepada Turki serta paket modernisasi untuk 79 unit F-16 lama.
Kesepakatan ini bernilai sekitar $23 miliar.
Dikutip Zonajakarta.com dari The Aviationist edisi Selasa, 26 November 2024 berjudul "Turkey Resubmits Offer to Purchase F-35 Jets", namun, Güler mengungkapkan bahwa Turki mungkin akan membatalkan pembelian paket modernisasi tersebut dan memilih untuk meningkatkan jet tempur F-16 secara domestik.
Di sisi lain, Turki juga menjajaki pembelian jet tempur Eurofighter Typhoon.
Meski sangat andal, Eurofighter masih berada di bawah kelas F-35 dalam hal kemampuan teknologi siluman dan sensor canggih.
Baca Juga: Menhan Turki: Amerika Mengizinkan Penjualan Jet Tempur Siluman F-35 Setelah Melihat KAAN Ankara
Ketegangan geopolitik di kawasan turut memengaruhi keputusan Turki.
Yunani, rival utama Turki, telah membeli 20 unit F-35A, yang akan memberikan keunggulan strategis di kawasan.
Sebagai tambahan, Turki tengah menghadapi tantangan terkait efektivitas sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia.
Kinerja buruk sistem ini dalam konflik di Ukraina dan Iran memicu kekhawatiran bahwa keputusan Turki untuk membeli S-400 mungkin merupakan langkah yang kurang tepat.
Meski hubungan AS-Turki kerap diwarnai ketegangan, Turki tetap berharap dapat kembali menjadi bagian dari program F-35.
Selain itu, Turki juga ingin memastikan bahwa kontribusi mereka dalam program tersebut diakui.
Termasuk dalam hal pengembalian investasi dan pengiriman jet tempur yang telah dibayar.***
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Komentar
Posting Komentar