Amerika Serikat Akhirnya Izinkan Turki Operasikan S-400 dengan Bayaran Enam F-35 - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - Amerika Serikat (AS) akhirnya melunak kepada Turki dan membolehkan negara Eropa itu mengoperasikan S-400 yang dibeli dari Rusia.
Keputusan itu muncul setelah Turki mengajukan proposal pembelian enam uni jet tempur F-35 kepada AS.
Turki sebelumnya didepak AS dari proyek pesawat generasi kelima F-35 gara-gara mengakuisisi sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
AS menerapkan CAATSA, yakni menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang membeli persenjataan dari musuhnya, utamanya Rusia, Iran, dan Korea Utara.
Sementara, kebutuhan Turki terhadap pesawat generasi kelima sangat mendesak.
Karena dikeluarkan dari proyek F-35, Turki lewat Turkish Aerospace Industries (TAI) mengegmbangkan KAAN sebagai pesawat generasi kelima.
Upaya itu mengalami kemajuan berarti, bahkan Turki optimistis bisa memasarkan KAAN ke negara lain.
Sementara itu, Turki tetap berusaha membeli F-35 dari AS.
Dua faktor itu meluluhkan pendirian AS yang dalam transisi kekuasaan dari Presiden joe Biden ke Donald Trump.
Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler menyatakan, AS sudah setuju akan mengirimkan 6 F-35 kepada Turki.
"Kita sekarang sudah memiliki enam jet tempur F-35 yang masih berada di AS. Sekarang, mereka melihat kita mengembangkan KAAN, sehingga pendiriannya berubah dan mengekspresikan keramahannya untuk mengirimnya (6 F-35). Kita sudah melakukan pengiriman proposal ulang untuk mendapatkan F-35," demikian postingan akun pemerintah Turki, Clash Report, di X.
Turki membuat marah AS pada 2019 karena mengakuisisi S-400 dari Rusia.
S-400 merupakan sistem pertahanan udara berbasis darat yang sangat ampuh dan bisa menetralisir kekuatan pesawat tempur negara Barat.
Seperti dilaporkan surat kabar Yunani, Ekathimerini, Juli 2023, AS sempat menawari opsi kepada Turki untuk tetap masuk dalam proyek F-35 asal menyerahkan S-400 kepada AS.
Tawaran itu ditolak Turki, hingga hubungan kedua negara makin memburuk dan Turki kemudian mengembangkan sendiri pesawat generasi kelimanya, yakni KAAN.
Apalagi, pada Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan, Rusia menolak jika Turki sampai mengirim S-400 ke AS.
Menurut pakar dari American Enterprise Institute, Michael Rubin, Turki tetap menggunakan sistem pertahanan Rusia itu mesi hubungan dengan AS memburuk.
Bagi Turki, pembelian S-400 adalah bagian dari usahanya untuk melindungi kedaulatan negara.
Sehingga, Turki menolak berkompromi dengan AS soal itu, meski risikonya gagal mendapatkan F-35 dan didepak dari program itu.
Sebab itu, Turki terus mengembangkan pesawat generasi kelima, KAAN.
Meski dinilai masih jauh dari F-35, namun KAAN terbaru buatan Turki mengalami banyhak kemajuan.
KAAN mampu menjadi pesawat multi-peran untuk berbagai misi, baik untuk pertempuran, pengintaian, maupun pengawasan.
KAAN juga sudah menggunakan teknologi siluman yang mampu menghindari radar lawan.
Selain itu, Turki baru saja mendapat persetujuan dari Jerman untuk mengakuisisi 40 jet tempur Eurofighter Typhoon.
AS pun akhirnya mulai melunak karena melihat betapa pentingnya peran Turki di eropa sebagai salah satu negara anggota NATO.
"Amerika Serikat tak lama mengizinkan penggunaan S-400 oleh Turki," kata Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler.
"S-400 merupakan sistem pertahanan udara yang bisa dioperasikan di urki dalam mode tempur dalam 12 jam," tambahnya.
Akhir-akhir ini, Sekretaris Jenderal NATO, mark Rutte mengunjungi perusahaan aerospace dan pertahanan Turki, TUSAS yang berada di belakang pengembangan KAAN.
tak lama kemudian, mantan kolonel AS, Rich Outzen mengatakan bahwa industri pertahanan Turki bisa banyak membantu NATO dan Eropa untuk membangun kembali perlawanan terhadap Rusia.
"Eropa harus menghilangkan prasangka anti-Turki," katanya.
Kini, Turki memiliki posisisi lebih menguntungkan.
Mereka bisa tetap mengoperasikan S-400, karena dengan demikian bisa mengurangi ketergantungannya kepada NATO.
Di sisi lain, Turki juga bisa menambah kekuatan udaranya dengan mengakuisisi 6 F-35 dari AS. ***
Komentar
Posting Komentar