Mantan PM Israel Ehud Olmert Sebut Musuh Sebenarnya Israel Bukan Hamas, Iran, atau Hizbullah - merdeka

 

Mantan PM Israel Ehud Olmert Sebut Musuh Sebenarnya Israel Bukan Hamas, Iran, atau Hizbullah - merdeka

Olmert mengungkap siapa sebenarnya musuh Israel selama ini.

Baru-baru ini pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ehud Olmert banyak diperbincangkan di media sosial. Dalam wawancara dengan CNN, Olmert menyebut IranHizbullah, dan Hamas bukanlah musuh sebenarnya pada konflik Israel-Palestina.

Dalam wawancara CNN pada Rabu (30/10) tersebut, diundang pula Mantan Menteri Luar Negeri Palestina sekaligus Pejabat Fatah, Nasser al-Kidwa. Wawancara dipandu jurnalis kawakan CNN, Christiane Amanpour, membahas seruan penghentian perang di Jalur Gaza.

Amanpour bertanya kepada Olmert mengapa dirinya memutuskan saat ini waktu yang tepat untuk menghentikan perang. Menjawab pertanyaan itu, Olmert mengatakan: “Ini adalah saat yang tepat, sudah banyak korban tewas dan penderitaan di kedua belah pihak, harus ada sesuatu yang dilakukan untuk mengubahnya."

Menanggapi hal itu, al-Kidwa pun sepakat bahwa penderitaan ini harus dihentikan karena sudah lebih dari 42.000 warga Palestina terbunuh dalam perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.

“Israel telah menghancurkan roket, senjata, terowongan, bunker milik Hamas dan yang sekarang terjadi adalah kita telah kehilangan tentara Israel dan banyak dari mereka telah ditawan Hamas. Kita tidak akan mendapatkan kembali para sandera jika kita tidak menghentikan perang," imbuh Olmert.

“Musuh sebenarnya yang kita miliki bukanlah Iran, bukan Hizbullah, bukan Hamas. Musuh sebenarnya berasal dari dalam Israel, kelompok-kelompok Israel yang mesianis, gila, dan ekstrem yang berpikir bahwa mereka dapat mengusir orang-orang Palestina dan mencaplok wilayah-wilayah itu,” papar Olmert.

Proposal Gencatan Senjata

“Saya melawan mereka, saya berkampanye melawan mereka, dan saya pikir ini adalah kewajiban pemerintah Israel saat ini dan (Benjamin) Netanyahu. Sayangnya, Netanyahu bergantung pada mereka secara politik sampai-sampai dia menutup mata dan membiarkan mereka melakukan hal-hal yang sama sekali tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima,” imbuhnya.

Saat ini Olmert dan al-Kidwa tengah mengupayakan perdamaian bersama untuk Israel dengan Palestina, seperti dikutip dari laman Haaretz pada Konferensi Haaretz di London (27/10).

Proposal tersebut menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel, pembebasan semua sandera yang ditahan Hamas, dan kembali ke perbatasan Israel tahun 1967 dengan pembentukan koridor yang menghubungkan Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti

Artikel ini ditulis oleh

Editor Hari Ariyanti

Pejabat Uni Eropa Sebut Israel Danai Hamas Untuk Tujuan Ini

Pernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa bersama perwakilan Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab.

Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata

Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya ingin Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza dan menghentikan pengepungan.

Menteri Garis Keras Israel Halangi Kesepakatan Gencata Senjata di Gaza

Menteri ini mengerahkan segala upaya agar gencatan senjata tidak tercapai.

Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya

Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya

"Israel Akan Membunuh Kami, Entah Kami Melawan atau Tidak"

Mantan pemimpin Hamas angkat bicara terkait serangan Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza.

Bukan Solusi Dua Negara, Netanyahu Blak-Blakan Soal Nasib Palestina di Masa Depan

Netanyahu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, negara yang dijajah Israel sejak 1948.

Militer Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang

Militer Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang

3 November 1956 Tentara Israel Bantai Warga Palestina di Depan Mata Seorang Bocah, di Kemudian Hari Bocah Itu Jadi Pemimpin Hamas

Menurut sejarah, pada tahun 1956, Israel sudah pernah menyatakan niatnya untuk “memberantas” militan Palestina di Jalur Gaza itu.

Hamas Ternyata Sudah Teken Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Israel Terus Cari Alasan Baru buat Menggagalkannya

Komunikasi PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dengan Ketua Hubungan Internasional Hamas, Basem Naim mengungkap soal rencana gencatan senjata Hamas dan Israel.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya