Melirik Industri Yacht di Indonesia, Tinggi Peluang Minim Peminat Halaman all - Kompas

 

Melirik Industri Yacht di Indonesia, Tinggi Peluang Minim Peminat Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Industri yacht (kapal pesiar mewah berukuran lebih kecil) punya potensi besar di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang menawarkan keindahan alam dan budaya.

Namun, nyatanya peminat yacht saat ini masih tergolong minim di Indonesia. Peluang ini kemudian terendus oleh Yacht Sourcing, perusahaan kapal pesiar yang kini tengah mengenalkan yacht di Bali.

Baca juga:

Kompas.com berkesempatan berbincang dengan CEO Yacht Sourcing, Boumedienne Senous, di atas yacht Fountain Pajot, yang tengah bersandar di Pelabuhan Benoa Marina, Bali, pada Sabtu (2/11/2024).

Peluang besar industri yacht

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Boum mengatakan bahwa ada banyak tempat dan kekayaan alam Indonesia yang saat ini masih belum terjelajahi dan diketahui khalayak ramai.

Potret salah satu yacht mewah Yacht Sourcing.

Lihat Foto

"Orang-orang menjelajahi Raja Ampat ataupun Pulau Komodo. Tapi saya bisa mengatakan bahwa ada sekitar 200 spot seperti Raja Ampat di Indonesia, ada banyak tempat luar biasa indah, dan itu belum terjelajahi," kata Boum, Sabtu (2/11/2024).

Ia menuturkan, umumnya orang-orang mengetahui spot wisata di Indonesia melalui media sosial atau sorotan kamera wisatawan yang banyak beredar di internet.

Baca juga: Genjot Kunjungan Wisman, Pemerintah Gencar Kembangkan Wisata Yacht

Namun, katanya, masih banyak tempat indah di lautan Indonesia yang mesti dijelajahi. Maka dari itu, Boum mengatakan bahwa menumpangi yacht dapat menjadi cara paling mudah menjangkau spot yang saat ini sulit diakses jalur darat maupun udara.

Potret interior yacht newah Fountaine Pajot Yacht Sourcing saat bersandar di Pelabuhan Marina, Bali, Sabtu (2/11/2024).

Lihat Foto

"Saya sudah berlayar ke timur dan utara Indonesia, seperti Sulawesi, Halmahera, Maluku, ada banyak tempat luar biasa di sana, yang bahkan orang-orang tidak tau keberadaannya," kata Boum.

Melihat hal ini, Boum meyakini bahwa yacht punya peluang besar, tidak hanya sebagai transportasi untuk berpindah ke tempat yang sulit dijangkau, tetapi juga dapat membantu mempromosikan industri pariwisata laut di Indonesia.

Baca juga: Kembangkan Wisata Yacht, Indonesia-Thailand Sepakat Jalin Kerja Sama

Yacht sebagai gaya hidup

Di luar negeri, seperti di Eropa, kata Boum, memiliki sebuah yacht bagi penduduk di sana ialah suatu hal yang umum, dan telah menjadi gaya hidup.

Potret salah satu yacht mewah Yacht Sourcing.

Lihat Foto

Ia mencontohkan, seperti owner yacht Fountain Pajot yang tengah kami tumpangi, ia menggunakan yacht untuk menikmati waktu bersama keluarga di tengah kesibukannya.

"Owner yacht ini menggunakan yacht untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Mengingat kalau di daratan, dia tidak punya waktu yang cukup bersama keluarga, karena dia bekerja sebagai seorang pebisnis," katanya.

Baca juga: Jaring Wisata Yacht, Pelabuhan Benoa Perlu Berbenah Diri

Maka dari itu, sambungnya, yacht dapat menjadi salah satu cara untuk berwisata bersama keluarga dengan tujuan dan perjalanan yang lebih fleksibel. 

Selain nyaman, berlayar menggunakan yacht pribadi menurutnya juga bisa memangkas waktu perjalanan.

"Saya memprediksi ini (yacht) akan popular beberapa tahun ke depan, dan saya percaya Indonesia adalah pasar dengan peluang yang besar," katanya.

Baca juga: Ketika Ridwan Kamil Mulai Mempelajari Budaya Betawi demi Pilkada Jakarta...

Tantangan industri yacht di Indonesia

Namun demikian, keberadaan yacht di Indonesia saat ini masih belum terlalu populer. Inilah yang menjadi salah satu tantangan Boum dalam mengenalkan yacht seperti Fountain Pajot di Indonesia.

Potret interior yacht newah Fountaine Pajot Yacht Sourcing saat bersandar di Pelabuhan Marina, Bali, Sabtu (2/11/2024).

Lihat Foto

Sebagai orang yang tumbuh di lingkungan yang menilai bahwa berlayar menggunakan yacht adalah suatu gaya hidup, kata Boum, pandangan tersebut  tidak bisa dipukul rata di Indonesia.

Mengingat, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak berada di situasi tersebut. Maka dari itu, kata Boum, Yacht Sourching datang dengan pendekatan berbeda.

"Kita menjelaskan dan mengenalkan yacht dengan cara berbeda. Seperti pada malam hari (saat acara pengenalan oleh Yacht Sourching), mereka (tamu undangan) datang dari Jakarta ke sini (Bali) karena kami bisa memahami dan berdiskusi bersama (mengenai yacht)," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf Targetkan 10 Ribu Yacht Berlayar ke Indonesia

Selain itu, kata Boum, salah satu kendala  yang dihadapi yaitu minimnya infrastruktur yang mendukung keberadaan yacht di Indonesia. 

Potret interior yacht mewah Fountaine Pajot Yacht Sourcing saat bersandar di Pelabuhan Marina, Bali, Sabtu (2/11/2024).

Lihat Foto

Sederhananya, ketika seseorang hendak punya yacht, tentu harus ada pelabuhan yang memadai supaya yacht bisa bersandar dengan baik. Tantangan lainnya yang dihadapi oleh Boum yaitu minimnya pengetahuan masyarakat seputar yacht. 

"Sementara itu, sisi baiknya adalah kompetitor yacht tidak banyak," katanya.

Menghadapi tantangan ini, Boum mengatakan pihaknya mencoba untuk terus beradaptasi dengan baik dan memberikan edukasi seputar yacht kepada pasar Indonesia.

Baca juga: Perusahaan Kapal Pesiar Ini Kenalkan Yacht Mewah untuk Jelajahi Wisata Laut Indonesia

Boum yakin industri yacht akan menjadi popular, khususnya di Bali pada masa depan. Mengingat, katanya, Bali termasuk ke dalam 10 destinasi popular di dunia.

"Saya yakin industri yacht dan wisata yacht akan semakin mengenalkan parwisata Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya