Mobilnya Sempat Dilempar usai Debat Pilgub Sumut, Bobby Nasution Minta Tim Cabut Laporan - Liputan 6
Mobilnya Sempat Dilempar usai Debat Pilgub Sumut, Bobby Nasution Minta Tim Cabut Laporan
Bobby Nasution meminta Tim Hukum Pemenangan Bobby-Surya mencabut laporan terkait mobilnya dilempari selesai debat. Langkah ini sebagai upaya untuk menciptakan Pilkada damai.
diperbarui 10 Nov 2024, 14:00 WIBAdvertisement
Liputan6.com, Medan - Bobby Nasution meminta Tim Hukum Pemenangan Bobby-Surya mencabut laporan terkait mobilnya dilempari selesai debat. Langkah ini sebagai upaya untuk menciptakan Pilkada damai.
Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1, mengungkapkan, pendukung kedua calon sedikit memanas saat debat kedua. Selesai debat juga masih ada efeknya.
"Kemarin habis debat, dalam debat kemarin, mungkin ada pendukung kami, pendukung Pak Edy tentunya di luar lokasi debat, pastikan sempat bertemu. Mungkin agak sedikit panas, ada sedikit bergesekan, selesai debat juga masih ada efeknya," kata Bobby Nasution selesai Salat Jumat di Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (8/11/2024).
Advertisement
Suami Kahiyang Ayu berharap kontestasi Pilgub Sumut berjalan damai. Kejadian di debat kedua merupakan hal biasa, dan berharap kejadian itu tidak terulang.
"Tapi, dalam kontestasi ini kita ingin semua berjalan dengan damai, dengan baik. Oleh karena itu hal-hal yang seperti itu kita anggap biasa terjadi, tapi mudah-mudahan tidak terulang lagi," katanya.
Bobby Nasution juga sudah meminta tim hukum untuk mencabut laporan. Menurut Bobby, Pilkada ini memilih pimpinan dengan cara yang damai.
"Kami sepakat dengan tim pemenangan, saya juga sudah minta kepada tim pemenangan untuk pelaporan itu dicabut saja, kita mintanya hari ini harus dicabut. Pilkada ini tujuan kita memilih pemimpin dengan cara damai, dengan cara sejuk," pungkasnya.
Keributan Usai Debat
Debat kedua Pilgub Sumut 2024 yang berlangsung di Hotel Santika Dyandra Medan pada Rabu malam, 6 November 2024, diwarnai kericuhan.
Hal itu terjadi setelah Cagub-Cawagub Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, dan Cawagub Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, selesai mengikuti debat.
Di luar arena debat, ratusan orang pendukung ramai memadati. Entah siapa yang memulai, karena ramainya massa pendukung, aksi pelemparan pun terjadi. Ironisnya, mobil rombongan Cagub Sumut nomor urut satu, Bobby Nasution, juga menjadi sasaran pelemparan.
"Mobil rombongan Bobby Nasution juga menjadi sasaran pelemparan," kata sumber yang enggan disbutkan namanya.
Aparat keamanan yang mendapat informasi ini kemudian turun untuk meredakan situasi, dan sejumlah orang diamankan. Aparat gabungan dari Polrestabes Medan dan Polda Sumut bersiaga di sekitar lokasi untuk mencegah keributan meluas.
Advertisement
Edy Rahmayadi Turut Terkena Lemparan
Tak hanya mobil Bobby Nasution, Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan istri Nawal Lubis serta pendukung, dilempari botol mineral.
Informasi dihimpun Liputan6.com, kejadian bermula saat Edy Rahmayadi, istri, dan pendukung keluar dari arena debat, di Hotel Santika Medan.
Mereka berjalan ke samping hotel, tepatnya Jalan Pangeran Diponegoro (samping Lapangan Benteng), hendak menuju ke Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.
Saat itu pendukung juga ikut dalam iring-iringan. Sambil berjalan, pendukung juga meneriakkan yel-yel kemenangan Edy-Hasan.
Tak lama kemudian, tiba-tiba lemparan datang dari arah samping Hotel Santika Medan. Sontak suasana menjadi ricuh.
Terlihat beberapa kali lemparan mengarah kepada Edy Rahmayadi dan pendukung. Antara pendukung saling terlibat adu mulut.
Seketika, Edy Rahmayadi dan istri langsung diamankan pengawal melekat resmi dari kepolisian. Mereka langsung bergegas menuju mobil yang sudah menunggu di depan Kantor DPRD Sumut. Sementara itu, pendukung Edy-Hasan berupaya meredam lemparan botol air mineral.
"Benar, Pak Edy Rahmayadi dan ibu, serta pendukung dilempari," ujar Jubir Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan.
Pesta Demokrasi Bukan Adu Keras
Sutrisno Pangaribuan mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya kericuhan itu. Pihaknya meminta aparat kepolisian mengusut tuntas.
"Kita mau cari pemimpin di pesta demokrasi, bukan mau adu keras-kerasan. Tolong pak kepolisian, usut tuntas siapa dalang dibalik ini," Sutrisno menegaskan.
Advertisement
Komentar
Posting Komentar