Singgung Indonesia yang Bekukan Transaksi Su-35 Ternyata Rusia Punya Misi Untuk Siap Jual Su-57 ke Negara Manapun - Zona Jakarta

 

Singgung Indonesia yang Bekukan Transaksi Su-35 Ternyata Rusia Punya Misi Untuk Siap Jual Su-57 ke Negara Manapun - Zona Jakarta



ZONAJAKARTA.com - Rusia membawa jet tempur andalannya Su-57 dalam pameran udara Zhuahai di Tiongkok.

Hal ini pun menjadi pusat perhatian banyak pihak mengenai penampilan jet tempur generasi kelima tersebut.

Satu dekade lalu, Rusia memperkenalkan Su-35 Flanker-E , dengan harapan penjualan ekspor yang substansial.

Maju cepat ke tahun 2024, dan situasinya tampak jauh lebih suram.

Menurut Bulgarian Military, pada 10 November 2024, dalam artikel berjudul "Su-57 Felon hadapi ketidakpastian ekspor dengan meningkatnya ancaman J-35."

Menurutnya, China dan Rusia tetap menjadi operator utama Su-35, daya tarik internasional pesawat tempur tersebut telah menurun drastis.

Iran tetap menjadi pelanggan potensial, dan Indonesia telah membekukan kesepakatannya, sehingga Mesir harus membatalkan minatnya secara langsung.

Menurut situs Vesti.ru, dalam artikel berjudul "Perjanjian yang dibekukan mengenai Su-35 mungkin akan dibahas pada negosiasi antara Federasi Rusia dan Indonesia."

Baca Juga:

Menurut Kepala Misi Diplomatik Rusia di Indonesia, Sergei Tolchenov, ada beberapa klausul kontrak yang perlu direvisi.

"Kami tetap berharap suatu saat nanti kontrak tersebut bisa dilaksanakan. Ini harus menjadi topik perundingan selanjutnya," ujarnya.

Kepala misi diplomatik mencatat bahwa selain pasokan senjata jadi, Rusia juga dapat mempertimbangkan proyek produksi bersama, serta pertukaran teknologi.

Oleh sebab itu, dalam konteks ini penampilan pertama Su-57 di pameran udara tersebut tampaknya meramalkan nasib serupa bagi Felon di pasar internasional.

Raksasa pertahanan Rusia, Rostec dan Rosoboronexport, mempertahankan nada optimis saat membahas prospek ekspor Su-57 untuk dijual ke pelanggan.

Rusia mengaku siap menjual Su-57 ke negara yang mau membelinya.

Baca berita lainnya melalui apps kami:
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zonajakarta
App Store : https://apps.apple.com/app/zona-jakarta/id6503432972

Pernyataan resmi dipenuhi ungkapan mengenai dari calon pelanggan.

Pernyataan semacam itu dirancang untuk menunjukkan rasa percaya diri, meskipun ada kekhawatiran yang meningkat.

Kementerian Pertahanan Rusia mulai merujuk pada peran Su-57 dalam konflik Ukraina yang sedang berlangsung, sebuah sinyal yang jelas tentang kemampuan operasional pesawat tersebut.

Baca Juga:

Sumber-sumber Ukraina sendiri bahkan telah mengonfirmasi pengerahan Su-57.

Terlebih lagi, laporan terkini menyoroti insiden di mana pesawat tanpa awak bersayap Su-57, S-70, ditembak jatuh oleh pilotnya sendiri.

Hal ini menjadi sebuah pengingat nyata tentang status Felon yang teruji dalam pertempuran, tanpa ada kerugian yang dikonfirmasi dalam pertempuran aktif sejauh ini.

Namun, masalah Rusia di pasar ekspor tidak berasal dari Ukraina, melainkan dari China.

Pasalnya, dalam perubahan yang mengejutkan, jet tempur siluman J-35 China dengan cepat menjadi pusat perhatian, mengalahkan momen Su-57 di Zhuhai.

***

Rusia mengaku siap menjual Su-57 ke negara yang mau membelinya.

ZONAJAKARTA.com - Rusia membawa jet tempur andalannya Su-57 dalam pameran udara Zhuahai di Tiongkok.

Hal ini pun menjadi pusat perhatian banyak pihak mengenai penampilan jet tempur generasi kelima tersebut.

Satu dekade lalu, Rusia memperkenalkan Su-35 Flanker-E , dengan harapan penjualan ekspor yang substansial.

Maju cepat ke tahun 2024, dan situasinya tampak jauh lebih suram.

Menurut Bulgarian Military, pada 10 November 2024, dalam artikel berjudul "Su-57 Felon hadapi ketidakpastian ekspor dengan meningkatnya ancaman J-35."

Menurutnya, China dan Rusia tetap menjadi operator utama Su-35, daya tarik internasional pesawat tempur tersebut telah menurun drastis.

Iran tetap menjadi pelanggan potensial, dan Indonesia telah membekukan kesepakatannya, sehingga Mesir harus membatalkan minatnya secara langsung.

Menurut situs Vesti.ru, dalam artikel berjudul "Perjanjian yang dibekukan mengenai Su-35 mungkin akan dibahas pada negosiasi antara Federasi Rusia dan Indonesia."

Baca Juga:

Menurut Kepala Misi Diplomatik Rusia di Indonesia, Sergei Tolchenov, ada beberapa klausul kontrak yang perlu direvisi.

"Kami tetap berharap suatu saat nanti kontrak tersebut bisa dilaksanakan. Ini harus menjadi topik perundingan selanjutnya," ujarnya.

Kepala misi diplomatik mencatat bahwa selain pasokan senjata jadi, Rusia juga dapat mempertimbangkan proyek produksi bersama, serta pertukaran teknologi.

Oleh sebab itu, dalam konteks ini penampilan pertama Su-57 di pameran udara tersebut tampaknya meramalkan nasib serupa bagi Felon di pasar internasional.

Raksasa pertahanan Rusia, Rostec dan Rosoboronexport, mempertahankan nada optimis saat membahas prospek ekspor Su-57 untuk dijual ke pelanggan.

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya