Soroti Lahan Milik KAI yang Belum Dimanfaatkan, Maruarar: Tidak Tertata dan Kumuh - inews

 

Soroti Lahan Milik KAI yang Belum Dimanfaatkan, Maruarar: Tidak Tertata dan Kumuh

Menteri PKP Maruarar Sirait menyoroti aset lahan milik KAI di beberapa stasiun kereta api. Sebab, beberapa tanah belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Soroti Lahan Milik KAI yang Belum Dimanfaatkan, Maruarar: Tidak Tertata dan Kumuh. (Foto: MNC Media)

Soroti Lahan Milik KAI yang Belum Dimanfaatkan, Maruarar: Tidak Tertata dan Kumuh. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyoroti aset lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di beberapa stasiun kereta api. Sebab, beberapa tanah belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Menurut dia, lahan milik KAI di stasiun kereta api sangat potensial untuk dijadikan perumahan rakyat. Namun, aset negara tersebut justru tidak tertata dan cenderung kumuh.

“Karena banyak tanah negara yang ideal, tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini. Dan banyak sudah dihuni, bahkan juga kadang kumuh,” ujar pria yang akrab disapa Ara itu saat ditemui di Apartemen Mahata Semesta, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).

Kendati begitu, Ara memastikan pemerintah bakal memanfaatkan aset perseroan, salah satunya digunakan untuk program 3 juta rumah. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya mengatakan bakal memetakan beberapa aset milik perusahaan pelat merah untuk mendukung program 3 juta rumah.

Lahan BUMN bakal dipakai untuk membangun program hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan kelas menengah.

"Tadi kita ada kesepakatan untuk memetakan seluruh aset BUMN, yang tentu konteksnya perumahan, di mana untuk perumahan rakyat, dan di mana untuk rumah kelas menengah," ujar Erick. 

Dua BUMN yang asetnya dimanfaatkan untuk pembangunan rumah yaitu Perum Perumnas dan KAI. 

“Kita ada Perumnas, kita juga ada milik KAI, kemudian ada proyek percontohan, bagaimana lahan-lahan milik KAI itu menjadi efektif, dan terjadi subsidi silang antara yang mampu dengan yang membutuhkan," kata dia.

(Febrina Ratna)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita