AS Dukung Invasi Israel ke Suriah dan Caplok Lebih Luas Dataran Tinggi Golan | Sindo news

 Timur Tengah, Internasional,

AS Dukung Invasi Israel ke Suriah dan Caplok Lebih Luas Dataran Tinggi Golan | Halaman Lengkap

Tentara Israel berada di Dataran Tinggi Golan, Suriah. Foto/anadolu

WASHINGTON 

- Washington telah membela serangan militer Israel ke Suriah, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller menekankan operasi tersebut dilakukan untuk membela diri.

Dalam jumpa pers pada hari Senin (9/12/2024), Miller mengklaim gerak maju Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan dilakukan untuk mencegah pejuang yang bermarkas di Suriah mengambil alih wilayah perbatasan dan melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.

Pasukan Israel bergerak ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu, setelah pasukan oposisi Suriah merebut Damaskus dan memaksa Presiden Bashar Assad meninggalkan negara tersebut.

Pada hari Senin, pasukan Israel bergerak melampaui zona penyangga dan memasuki wilayah Suriah, dengan Menteri

Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan mereka bermaksud menciptakan "wilayah keamanan" baru di sana yang akan bebas dari "senjata strategis berat dan infrastruktur teroris."

Menurut Miller, dengan meninggalkan posisinya di wilayah sekitar zona penyangga, Tentara Suriah "berpotensi menciptakan kekosongan" yang dapat diisi oleh organisasi teroris.

“Itu akan mengancam negara Israel dan warga sipil di dalam Israel. Setiap negara berhak mengambil tindakan terhadap organisasi teroris,” ujar Miller, seraya menambahkan, “pada akhirnya, penting adanya keamanan di sepanjang perbatasan itu,” yang menurutnya, kini dapat dipastikan oleh militer Israel.

Namun, Miller mencatat Washington memperkirakan pendudukan Israel bersifat sementara.

“Ini adalah tindakan sementara yang telah mereka ambil sebagai tanggapan atas tindakan militer Suriah untuk menarik diri dari wilayah itu… Kami ingin melihat perjanjian pelepasan diri tahun 1974 ditegakkan, dan itu termasuk ketentuan zona penyangga, yang mencakup penarikan Israel ke posisi sebelumnya,” ujar dia, merujuk pada perjanjian Israel tahun 1974 dengan Suriah untuk membangun jalur demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

Perkataan Miller bertentangan dengan pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara Israel memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa serangannya ke Suriah adalah "tindakan terbatas dan sementara" pada konferensi pers pada Senin malam, Netanyahu menyatakan "Dataran Tinggi Golan akan selamanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari negara Israel."

Sebelumnya, dia berpendapat perjanjian pelepasan Israel dengan Suriah secara efektif "runtuh" begitu pasukan Suriah "meninggalkan posisi mereka" di zona penyangga.

PBB telah mengkritik Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan hal itu melanggar perjanjian pelepasan dan menekankan, "Tidak boleh ada pasukan atau aktivitas militer di area pemisahan."

Sejumlah negara Timur Tengah juga mengutuk kemajuan Israel melewati Dataran Tinggi Golan, menuduh Zionis mengatur perampasan tanah secara ilegal.

Dalam pernyataan pada Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai, "Serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."

Pernyataan serupa disampaikan oleh Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.

Baca Juga

Netanyahu Tegaskan Pendudukan Ilegal atas Tanah Suriah akan Berlangsung Selamanya

(sya)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita