Donald Trump Ancam Uni Eropa Jika Tidak Beli Minyak dan Gas dari AS | Sindonews

 Internasional 

Donald Trump Ancam Uni Eropa Jika Tidak Beli Minyak dan Gas dari AS | Halaman Lengkap

Giliran Uni Eropa (UE) yang mendapatkan ancaman dari Presiden terpilih AS, Donald Trump jika tidak meningkatkan pembelian minyak dan gas Amerika, atau berisiko terkena tarif impor tinggi. Foto/Dok

JAKARTA 

- Giliran

Uni Eropa (UE) 

yang mendapatkan ancaman dari Presiden terpilih AS,

 Donald Trump 

terkait defisit perdagangan kedua negara. Donald Trump mengatakan Uni Eropa harus mengurangi kesenjangan perdagangannya dengan meningkatkan pembelian

minyak dan gas Amerika 

, atau berisiko terkena tarif impor tinggi.

Defisit perdagangan AS dengan UE mencapai 156 miliar euro atau USD162 miliar pada tahun 2023, menurut data Eurostat. Dalam sebuah postingan di platform media Truth Social pada hari Jumat, Trump menulis bahwa Uni Eropa harus "menutupi defisit luar biasa mereka dengan AS dengan pembelian minyak dan gas kami dalam skala besar."

Baca Juga

4 Negara yang Jadi Incaran Dendam Trump, Indonesia Termasuk?

"Kalau tidak, bakal ada tarif di sepanjang jalan!" ungkap Trump memperingatkan.

Menurut Eurostat, AS telah memasok 47% impor gas alam cair (LNG) UE dan 17% pembelian minyak blok tersebut pada kuartal pertama tahun 2024. Data menunjukkan ekspor minyak mentah AS ke Eropa mencapai sekitar 2 juta barel per hari, setara lebih dari setengah dari total ekspor AS, dimana sisanya pergi ke Asia.

Belanda, Prancis, Jerman, Spanyol, Denmark, Italia, dan Swedia adalah importir energi terbesar AS, berdasarkan data yang diperlihatkan pemerintah.

Merespons ancaman Trump, Komisi Eropa (EC) mengatakan siap untuk membuka dialog dan membahas bagaimana memperdalam apa yang digambarkan sebagai hubungan yang sudah kuat, termasuk di sektor energi.

"Uni Eropa berkomitmen untuk menghentikan impor energi dari Rusia dan mendiversifikasi sumber pasokan kami," kata juru bicara Komisi Eropa yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh Reuters.

Uni Eropa berjanji berhenti mengonsumsi bahan bakar Rusia menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Pasokan bahan bakar AS berbiaya lebih tinggi telah menggantikan sebagian besar gas pipa dengan harga murah yang sebelumnya dikirim oleh Rusia.

Namun, data menunjukkan bahwa negara-negara Uni Eropa masih terus membeli gas Rusia senilai miliaran euro setiap bulan. Pada tahun 2024, blok tersebut diperkirakan akan mengimpor LNG 10% lebih banyak dari Rusia daripada pada tahun 2023, menurut perusahaan analitik energi Kpler.

Rencana blok UE untuk sepenuhnya menghapus impor energi dari Rusia pada tahun 2027 disambut dengan tentangan keras dari beberapa anggota, terutama Hongaria dan Slovakia, yang masih sangat bergantung pada impor energi Rusia.

Sementara itu Trump yang mulai menjabat pada 20 Januari, mengancam bakal memberlakukan tarif besar-besaran pada beberapa mitra dagang utama AS, termasuk Kanada, Meksiko, dan China.

Baca Juga

Takut Digagalkan Trump, AS Guyur Ukraina dengan Pinjaman Rp314,3 Triliun

Donald Trump juga telah berulang kali mengatakan saat masa kampanye bahwa Eropa akan membayar harga yang mahal karena telah menikmati surplus perdagangan yang besar dengan AS selama beberapa dekade.

Ekspor Uni Eropa didominasi oleh Jerman, dengan barang-barang utama seperti mobil, mesin, dan bahan kimia, yang berarti pungutan Trump dapat mendatangkan malapetaka pada ekonomi utama blok tersebut yang sedang mencoba bangkit.

(akr)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita