Inilah Sistem Rudal Rusia yang Mampu Merontokkan F-35 dan F-22 Raptor, India Sampai Kepincut untuk Lumpuhkan Pesawat Pakistan - Zona Jakarta
Internasional
Inilah Sistem Rudal Rusia yang Mampu Merontokkan F-35 dan F-22 Raptor, India Sampai Kepincut untuk Lumpuhkan Pesawat Pakistan - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - Rusia semakin memiliki banyak varian sistem pertahanan udara berbasis darat.
Selain S-300, S-400, dan S-500 yang ditakuti dunia itu, Rusia juga memiliki BUK-M3 Viking.
Sistem pertahanan dari darat dan udara BUK-M3 memang tergolong peluncur rudal jarak menengah, namun sangat mematikan.
Sistem pertahanan BUK-M3 merupakan pengembangan dari BUK-M2 yang memiliki jarak jangkau sampai 65 kilometer dan ketinggian 25 kilometer.
Namun, kemampuannya membuat Amerika Serikat (AS) dan dunia gemetar.
Bahkan, menurut lembaga yang mengurusi ekspor-impor pertahanan rusia, Rosoboronexport, BUK-M3 Viking mampu merontokkan pesawat siluman canggih milik AS, F-35 dan F-22.
Sistem pertahanan udara buatan perusahaan pertahanan Rusia, Almaz-Abtey ini mampu mengenal dan mengatasi 636 target secara serempak.
Sedangkan rudal 9E31M yang dilontarkan BUK-M3 memiliki kemampuan menghajar setiap benda terbang, termasuk yang memiliki kemampuan manuver sangat lincah.
Selain itu, menurut armyrecognition.com, sistem pertahanan ini juga didesain tetap mampu beroperasi dengan sempurna meski diserang sistem elektroniknya.
Faktor istimewa lainnya, BUK-M3 mampu menghajar target di laut atau darat.
Sehingga, BUK-M3 merupakan senjata serbaguna yang sangat sangar dan mematikan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata Rusia sudah menerima senjata ini sejak 2016.
Untuk menghindari deteksi radar, pesawat atau rudal lawan biasanya mencoba terbang rendah.
Namun, upaya itu akan sia-sia jika menghadapi BUK-M3, karena sistem pertahanan ini juga didesain untuk bisa mengatasi serangan semacam itu.
BUK-M3 sangat sensitif mendeeteksi target yang terbang dari hanya setinggi 10 meter sampai 25 kilometer.
Setiap BUK-M3 dibekali 6 rudal 9M317M.
Sebab itu, India dikabarkan sangat tertarik membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia itu.
Ketertarikan tersebut semakin besar, setelah negara tetangga yang sekaligus musuh utamanya, Pakistan, terus mengembangkan kekuatan udaranya.
Pakistan tertarik membeli pesawat siluman generasi kelima buatan China, J-35, setelah jet tempur itu dipamerkan dalam Zhuhai Airshow, 12-17 November 2024.
Sebenarnya, sejak lama Pakistan terus menunjukkan itikad untuk mengakuisisi pesawat-pesawat tempur canggih China.
Pada Januari 2024, Kepala Staf Angkatan Udara Pakistan, Marsekal Zaheer Ahmed Baber sidhu menyatakan, "Fondasi pembelian pesawat siluman J-31 sudah diletakkan."
J-35 merupakan pengembangan atau versi up-grade dari J-31 yang dibangun untuk konsumsi ekspor.
J-35A yang diincar Pakistan akan memiliki mesin lebih kuat daripada J-31.
Selain itu, J-35A dilengkapi sistem radar dan sensor canggih, selain kemampuan manuver yang lebih lincah.
Beberapa laporan, seperti dikutip eurasiantimes.com, 7 Desember 2024 menyebutkan, Pemerintah Pakistan sudah setuju terhadap akuisisi J-35A yang diharapkan sudah dikirim pada 2030.
Direncanakan, Angkatan Udara Pakistan akan mengoperasikan 2 skuadron J-35A.
Setiak skuadron akan terdiri dari 40 jet tempur, sehingga Pakistan sudah memproyeksikan akan memiliki 80 J-35A.
Sementara, India belum memiliki rencana mengakuisisi pesawat siluman sampai 2030.
Ini yang akan memunculkan ketimpangan kekuatan udara antara India dan Pakistan yang selama ini sering terlibat konflik.
Sebab itu, untuk menandinginya, India sementara mengambil langkah defensif.
India akan mengakuisisi beberapa sistem pertahanan BUK-M3 dari Rusia guna mengantisipasi kemajuan pesawat tempur Pakistan.
Jika BUK-M3 mampu merontokkan pesawat siluman AS, F-35 dan F-22 Raptor, sudah pasti sistem pertahanan ini juga akan mampu merontokkan pesawat-pesawat siluman buatan China. ***
Komentar
Posting Komentar