Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Bashar Al Assad Dunia Internasional Featured Konflik Timur Tengah Pilihan Rusia

    Moskow Akui Tampung Assad: Tak Seperti AS, Rusia Tak Khianati Temannya - Sindo news

    2 min read

     Timur Tengah, Internasional,

    Moskow Akui Tampung Assad: Tak Seperti AS, Rusia Tak Khianati Temannya

    Rusia akui telah menampung presiden terguling Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya. Foto/RIA Novosti

    MOSKOW 

    -

     Rusia 

    akhirnya mengakui telah menampung presiden terguling Suriah

     Bashar al-Assad 

    dan keluarganya. Pengakuan ini disampaikan diplomat senior Mikhail Ulyanov pada Senin (9/12/2024).

    Itu sekaligus sebagai konfirmasi atas laporan media-media pemerintah Rusia yang sebelumnya menyatakan mantan presiden Suriah tersebut telah diberikan suaka.

    Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia setelah pemerintahnya di Damaskus jatuh ke tangan pemberontak atau oposisi pada hari Minggu.

    Baca Juga

    Begini Kronologi Bashar al-Assad Digulingkan dan Kabur ke Rusia

    Ulyanov, yang memimpin delegasi Moskow ke organisasi internasional yang berkantor pusat di Wina, mengatakan: "Kehadiran Assad di Moskow menunjukkan bahwa Rusia tidak mengkhianati teman-temannya dalam situasi sulit, tidak seperti Amerika Serikat (AS).”

    Sebelumnya, kantor berita pemerintah Rusia; TASS dan RIA Novosti, mengutip sumber diplomatik yang mengatakan bahwa Assad dan anggota keluarganya telah mendarat di Moskow.

    "Rusia memberia mereka suaka atas dasar kemanusiaan," kata sumber diplomatik tersebut.

    Selama akhir pekan, pasukan rezim Suriah mundur saat para "jihadis" Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) dan pasukan bersenjata Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung AS bergerak maju ke Damaskus dan mengambil alih ibu kota Suriah.

    Pasukan anti-Assad telah menyatakan pemimpin Suriah tersebut digulingkan dan mereka mengeklaim kendali atas pemerintahan negara Suriah.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Assad telah setuju untuk mengundurkan diri sebagai presiden setelah perundingan rahasia dengan kelompok bersenjata yang tidak disebutkan namanya.

    Komentar
    Additional JS