Sahamnya Anjlok Sampai Mentok saat Debut Perdana, MR DIY Bilang Begini
-
Pada pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO), saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk(MDIY) atau MR DIY diketahui dibuka auto reject bawah (ARB) atau menyentuh level terendah, yakni 24,55% dan terjun ke level Rp 1.550 pada pukul 9.00 WIB.
Komisaris MDIY Darwin Cyril Noerhadi menuturkan, hal itu terjadi akibat turun pasar global di beberapa hari terakhir. Saat ini, dampak itu juga terasa pada pembukaan saham perdana MDIY di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Itu global market turun. Pasar global kan turun, ya itu pastikan terdampak. Sekarang kan juga masih berlangsung," kata Cyril kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, Cyril menyebut investor juga akan melihat prospek ke depan dari MDIY. Menurutnya, para investor juga bisa menilai aset MDIY ke depan layak untuk dikoleksi atau tidak.
"Tapi kan investor akan melihat kalau prospeknya masih bagus tentu akan menjadi aset yang menarik," tutupnya.
Saham yang dicatatkan 25.190 miliar dengan rincian: 22.671 miliar saham pendiri dan 2.519 miliar penawaran umum. Harga perdana yang ditawarkan Rp 1.650 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 41,5 triliun.
Presiden Direktur MDIY Indonesia, Edwin Cheah mengatakan percaya dengan pendekatan yang inklusif dan efisien dari perusahaan mampu menjadi solusi utama bagi keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang terjangkau.
Edwin menuturkan, strategi utama perusahaan adalah menjalankan operasional yang efisien dan adaptif. Perseroan mengonsolidasikan pesanan dalam jumlah besar dari seluruh jaringan toko, sehingga mampu mencapai skala ekonomi yang signifikan.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tutur Edwin, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif, sekaligus menjaga margin keuntungan yang sehat.
Di sisi lain, mengoptimalkan pengelolaan melalui manajemen pasokan produk. Edwin menyebut, perseroan juga terus mendorong ekspansi yang berkelanjutan dengan menjangkau daerah-daerah baru, termasuk kota-kota kecil secara merata. Strategi ini dilakukan untuk mendekatkan produk-produk MDIY kepada lebih pelanggan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Ia menyebut, strategi tersebut mendorong pertumbuhan perseroan yang terlihat pada pertumbuhan pendapatan perusahaan selama periode 2021 hingga 2023, yang meningkat dengan CAGR 109%, dari Rp 894 miliar menjadi Rp 3,9 triliun.
Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan berbalik dari rugi Rp 80 miliar menjadi laba sebesar Rp 353 miliar. Pada semester pertama tahun ini, MDIY Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp 3,21 triliun, naik 93% secara year-on-year (YoY), dengan laba bersih Rp 532 miliar, meningkat 228% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami berkomitmen untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan terus meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan, MR DIY siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar ritel non-grocery, terutama di sektor peralatan rumah tangga," tutur Edwin.
Simak juga Video 'Faktor-Faktor Pelemah Hingga Akhir Tahun Nanti':
(fdl/fdl)
Komentar
Posting Komentar