Waduh! Ribuan Undangan Memilih Pilkada Pati Ternyata Tak Terdistribusi - Suara Merdeka Muria

 

Waduh! Ribuan Undangan Memilih Pilkada Pati Ternyata Tak Terdistribusi - Suara Merdeka Muria


PATI, suaramerdeka-muria.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati menyebut, warga yang merantau ke luar daerah atau manca negara memengaruhi tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.

Komisioner KPU Pati Nugraheni Yuliadhistiani mengatakan, banyak warga yang tidak di rumah ketika petugasnya mendistribusikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih (C.Pemberitahuan).

"Kami mencatat ada 66.415 C.Pemberitahuan atau undangan memilih yang tidak dapat terdistribusi. Itu karena banyak pemilih yang sedang merantau dan tidak bisa pulang saat Pilkada," ungkapnya dalam Media Gathering KPU dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati di Pemancingan Putra Sumber Urip Pati, Jumat (13/12).

Surat pemberitahuan memilih yang tidak dapat tersampaikan itu, lanjut dia, paling banyak terjadi di Kecamatan Tambakromo.

Komisioner yang akrab disapa Adhis ini mengatakan, daerah tersebut merupakan basis perantau yang mencari nafkah di luar Pulau Jawa.

"Informasi yang kami terima, para perantau kebanyakan sudah pulang saat Pemilu Februari lalu. Karena pelaksanaan Pemilu dan Pilkada waktunya berdekatan (masih dalam satu tahun) maka mereka hanya pulang sekali," paparnya.

Pada Pilkada 2024 di Pati dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 1.036.887 orang, tingkat partisipasinya sebesar 78,41%.

Pemilih yang menggunakan haknya pilihnya sebanyak 814.148 orang.

Jumlah tersebut menurun dari partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang mencapai 85%.

Kendati demikian, partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya (2017) yang hanya 68,64%.

Baca Juga: Tahun Ini, Produksi Tembakau Kering di Pati Makin Meningkat

Ketua KPU Pati Supriyanto menjelaskan, banyak faktor yang memengaruhi tingkat paristipasi pemilih dalam Pilkada. Selain warga yang merantau, bisa jadi karena alasan tidak memiliki pilihan.

Termasuk, lanjut dia, pemilih tidak kenal atau bahkan enggan untuk mengenal pasangan calon (paslon).

"Sosialisasi sudah kami lakukan dengan berbagai kemasan. Sasaran sosialiasi juga berbagai kalangan," katanya.

Meskipun demikian, pria yang akrab disapa Supri "Kampret" ini mengaku pihaknya tidak akan berhenti dalam melakukan pendidikan pemilih.

KPU Pati berdiskusi dengan PWI Pati pascarekapitulasi penghitungan suara Pilkada pada Jumat (13/12). (suaramerdeka-muria.com/Noor Efendi)

Mengingat, sosialiasi tersebut dapat secara terus menerus sebagai bagian dari pendidikan politik dan demokrasi kepada masyarakat.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terpopuler

Terkini

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita